Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ahli Virus drh. Moh Indro Cahyono Beberkan Fakta Corona, soal Penularan ke Hewan hingga Bisa Kambuh

Di antaranya soal kabar corona bisa menular ke hewan hingga bisa kembali menjangkit pasien yang sudah sembuh.

Instagram/kompas.com
Pasien yang terserang virus corona. 

"Dan jika dia sudah pernah kena maka dia akan memiliki sel memori, dan juga memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19," ungkap Indro.

"Sehingga pada saat masa kedua dia terkena kembali, maka dia masih bisa terkena, tapi sistem kekebalan tubuhnya dia akan melawan," paparnya.

Sehingga proses penyembuhan pasien corona yang terinfeksi kedua kali kemungkinan besar akan lebih cepat.

Penularan ini rawan terjadi jika pasien corona yang sudah sembuh berada di lingkungan dengan paparan virus yang tinggi.

"Sehingga yang sudah terkenal untuk kedua kalinya, dia masih tetap bisa sehat dan kebal," kata Indro.

"Pertanyaannya apakah masih bisa kena lagi, ya kita pasti akan kena lagi, sedangkan virusnya tersebar ke mana-mana," tambahnya.

Kota Manchester, Inggris saat pandemi virus corona.
Kota Manchester, Inggris saat pandemi virus corona. (manchestereveningnews.co.uk)

RML Maju di Pilkada Minsel, Michaela Paruntu dan Franky Wongkar Dinilai Dapat Lawan Seimbang

3. Pasien corona yang kambuh tak bisa menularkan

Manusia yang kembali terjangkit kemungkinan besar akan menjadi kebal dan tak bisa menularkan ke orang lain.

Hal ini lantaran virus yang ada di dalam tubuhnya sudah kalah sebelum bisa menyebar.

"Apakah manusia yang sudah kebal ini akan menularkan lagi ke orang lain? Jawabannya tidak," tegas Indro.

"Karena kekebalan di dalam tubuh kita sudah menghabiskan virus yang ada di dalam tubuh," sambungnya.

Meski demikian, Indro mengingatkan bahwa pasien corona yang sudah kebal ini tetap bisa menebarkan virus lantaran ia menjadi vector.

Bedanya dengan carrier, vector adalah istilah untuk seseorang yang menyebarkan virus melalui benda terluar dalam tubuhnya atau benda yang suah ia sentuh.

"Tapi, pakaian yang kita bawa, baju, celana, mungkin tangan kita, tidak sengaja memegang meterial-material yang mungkin mengandung virus," kata Indro.

Dengan demikian, saat seseorang menjadi vector memiliki mobilisasi yang tinggi, maka ia berperan dalam penyebaran virus.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved