Jam Operasional Pasar Beriman Diperpendek, Pedagang Dukung Program Pemerintah

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON -  Kebijakan pembatasan jam operasional di Pasar Beriman Wilken Tomohon tak serta-merta direspons negatif para pedagang. Namun hal tersebut malah didukung penuh, lantaran dinilai sebagai langkah yang tepat untuk memutuskan rantai penyebaran covid-19.

"Saya rasa ini langkah tepat. Sehingga tentunya kami sangat mendukung kebijakan yang dikeluarkan PD Pasar dengan menindaklanjuti Maklumat Wali Kota Tomohon untuk pencegahan penyebaran virus corona," Andry Suyanto, Pemilik Kios Landa Lestari Tomohon, Kamis (9/4/2020) malam.

Tak cuma itu, sikap nyata mendukung program tersebut salah satunya dengan menyiapkan fasilitas tempat cuci tangan di tempat usahanya. Serta memberlakukan pembatasan jarak bagi pembeli.

• Positif Virus Corona di Sulut Bertambah 5, Total Kasus Sudah 13, Ini Penjelasan Jubir Covid-19 Sulut

"Sebelum pembeli masuk tetap diwajibkan cuci tangan dulu. Kemudian saya berlakukan antrian, dengan masing-masing pembeli harus berjarak 1-2 meter. Apalagi memang kalau di sini pembelinya lumayan banyak," terang Pria yang sudah 20 tahun berjualan di lokasi Pasar Beriman Wilken Tomohon ini.

Diapun menambahkan program karantina yang diberlakukan bagi para pendatang merupakan tepat. Karena percuma dilakukan pembatasan aktivitas sementara pendatang dari luar leluasa masuk tanpa ada proses pemeriksaan kesehatan yang ketat.

"Harus dilakukan karantina yang ketat bagi pendatang. Karena semua pembatasan aktivitas yang dilakukan hanya akan sia-sia jika karantina bagi pendatang tidak dilakukan ketat," pungkas Warga Paslaten I Lingkungan 6, Tomohon Timur.

Keputusan yang dikeluarkan pembatasan jam operasional Pasar Senin-Sabtu dari sebelumnya sampai jam 13.00 Wita, kini diperpendek hanya sampai 12.00 Wita. Sedangkan untuk hari Minggu Pasar ditutup. (hem)

• Indira Amelia Runtuwene Rajin Cuci Tangan, Pakai Masker dan Jaga Jarak