Update Virus Corona Dunia
Korban Tak Terduga dari Krisis Corona di Italia, Bertuletti: Ayah Saya Dibiarkan Mati Sendirian
Silvia Bertuletti (48) untuk membujuk seorang dokter melalui telepon agar mengunjungi ayahnya yang mengalami demam dan kesulitan bernapas.
Ketika pekerja rumah sakit diberi akses prioritas ke masker, beberapa dokter keluarga mengatakan mereka pergi tanpa masker dan merasa tidak dapat mengunjungi pasien dengan aman.
Jumlah kematian resmi Italia sejauh ini mencapai 15.362 kasus atau hampir sepertiga dari total global, tetapi ada bukti yang berkembang bahwa jumlah itu jauh dari total sebenarnya karena begitu banyak orang sekarat di rumah.
Sebuah studi oleh surat kabar lokal L'Eco di Bergamo dan konsultan penelitian InTwig dengan menggunakan data yang disediakan oleh kota setempat, memperkirakan sekitar 5.400 orang meninggal di provinsi Bergamo selama bulan Maret, enam kali lebih banyak dari setahun yang lalu.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan bahwa sebanyak 4.500 orang meninggal akibat virus corona, lebih dari dua kali lipat jumlah resmi.
Pengalaman pahit keluarga Bertuletti menunjukkan bagaimana perawatan primer menjadi garis pertahanan pertama sistem kesehatan.
Di beberapa negara Eropa dan di Amerika Serikat, dokter dianjurkan untuk melakukan konsultasi telepon jika memungkinkan, daripada melihat pasien secara langsung.
"Dokter berkata: 'Saya tidak dianjurkan untuk melakukan kunjungan rumah, bersabarlah'," kata dia.
Menurut pengakuan dokter yang menangani Bertuletti, ia mengatakan bahwa petugas medis harus membuat pilihan yang mengerikan.
Dokter itu menyebut telah menerima antara 300 hingga 500 panggilan telepon sehari, sementara ia sedang melindungi seorang rekan yang sakit.
"Saya harus memilih, saya tidak bisa mengunjungi mereka yang menderita batuk dan demam, saya hanya bisa pergi untuk melihat kasus yang paling serius," kata dokter yang tak mau disebutkan namanya itu.
Asosiasi dokter keluarga di Provinsi Bergamo memperkirakan bahwa 70.000 orang di daerah itu mungkin terinfeksi.
"Terlepas dari upaya terbaik kami, tidak mungkin untuk membawa semua orang ke rumah sakit."
"Terkadang keluarga lebih memilih untuk menjaga orang sakit di rumah karena takut mereka mungkin tidak memiliki kesempatan lain untuk mengucapkan selamat tinggal," kata wali kota Bergamo, Giorgio Gori.
• Berselisih Gunakan Sajam, Tim Totosik Amankan Dua Warga
• Resep Lengkap dan Cara Membuat Soto Medan, Cek di Sini
• Khawatir Ketika Belanja di Tengah Wabah Virus Corona? Coba Lakukan Lima Cara Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kematian di Rumah, Korban Tak Terduga dari Krisis Virus Corona di Italia".