Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Negara Dunia Kucurkan Insentif Fiskal Jumbo untuk Hadapi Virus Corona, Berikut Rinciannya

Negara-negara lain juga tak kalah masifnya memberikan insentif untuk stimulus perekonomian.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com/YOGA SUKMANA
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak negara mengambil kebijakan-kebijakan luar biasa.

Hal tersebut juga berlaku pada perekonomian negara.

Extraordinary times need extraordinary actions and policies,” demikian ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu (1/4/2020). 

Pemerintah Indonesia bahkan telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Beleid ini mengakomodasi sejumlah langkah-langkah pemerintah dan otoritas keuangan yang tidak konvensional untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari dampak virus corona

Pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah anggaran belanja dalam APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun yang menyebabkan defisit anggaran diperkirakan menjulang hingga 5,07 persen dari PDB.

Defisit APBN bahkan  diperlonggar ke atas 3 persen dari PDB hingga tahun 2022 mendatang. 

Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan dua paket stimulus yang terdiri dari insentif fiskal maupun non-fiskal, dengan nilai masing-masing sebesar Rp 10,3 triliun dan Rp 22,9 triliun. 

Bagaimana dengan negara-negara lainnya?

Rupanya tak kalah masif.

Dukungan fiskal secara besar-besaran dilakukan untuk menopang perekonomian di tengah disrupsi pandemi virus corona ini. 

Lihat saja, Amerika Serikat (AS) mengucurkan dukungan fiskal sebesar US$ 2,1 triliun atau setara dengan 10,5 persen dari PDBnya.

Anggaran salah satunya ditunjukkan untuk pinjaman dan hibah bagi dunia usaha. 

Begitu juga dengan Singapura yang menggelontorkan 10,9 persen dari PDB-nya atau sebesar S$ 54,4 miliar dari anggarannya.

Stimulus diberikan dalam bentuk paket stabilisasi dunia usaha, serta peningkatan skema pembiayaan dan pinjaman yang mencapai S$ 20 miliar. 

Australia juga mengeluarkan anggaran sebesar A$ 189 miiar atau setara dengan 9,7 persen PDB.

Kucuran ini termasuk A$ 125 miliar untuk memastikan aliran kredit berjalan dalam perekonomian. 

Kanada mengalokasikan 6% dari PDB atau sebesar $ 138 miliar, termasuk di antaranya $ 85 miliar dukungan untuk keberlangsungan bisnis. 

Jerman mengucurkan € 156 miliar atau 4,5 persen PDB.

Bahkan melalui KfW, pemerintah Jerman menyediakan jaminan untuk pinjaman perusahaan sebesar € 822 miliar atau 24 persen PDB.

Juga hibah € 50 miliar khusus untuk UKM. 

Arab Saudi mengeluarkan anggaran US$ 18,7 miliar atau setara 2,7 persen PDB yang termasuk penundaan pajak dan peningkatan pembiayaan bagi sektor swasta. 

Begitu juga dengan Prancis yang mengalokasikan € 45 miliar atau 2 persen PDB, di antaranya untuk mendorong likuiditas dengan memberikan jaminan € 300 miliar atau 13 persen PDB untuk pinjaman bank ke perusahaan. 

Italia, negara dengan jumlah kematian akibat virus corona terbesar sampai saat ini, mengucurkan € 25 miliar atau 1,4 persen PDB untuk perekonomiannya.

Termasuk dukungan suplai kredit € 5,1 miliar untuk memperlancar likuiditas perusahaan hingga € 350 miliar atau 20 persen PDB. 

Korea dan Malaysia masing-masing menggelontorkan KRW 16 triliun atau 0,8 persen PDB dan RM 6 miliar atau 0,4 persen PDB sebagai stimulus fiskal.

Stimulus diarahkan untuk pinjaman dan jaminan bagi dunia usaha, termasuk pembebasan pajak secara temporer serta targeted cash transfer

“Ini semua menggambarkan bahwa dalam situasi ini, seluruh dunia melakukan langkah-langkah kebijakan luar biasa, kombinasi fiskal dan moneter, serta relaksasi sektor keuangan,” tutur Sri Mulyani. 

Pemerintah saat ini, katanya, fokus pada tiga prioritas dalam mengucurkan anggaran, yaitu sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, serta perlindungan bagi industri dan dunia usaha.(*)

Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Menengok kucuran insentif fiskal jumbo dari negara-negara yang hadapi virus corona.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved