Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Pandemi Virus Corona Buat Hubungan Donald Trump dan Xi jinping Menghangat

Trump mengatakan, China telah mengirim data virus ke ilmuwan AS dan mengirim lebih banyak setelah ia dan Xi berbicara melalui telepon.

Editor: Isvara Savitri
afp
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kini Wuhan sudah hampir kembali membuka lalu lintas wilayahnya.

Bersamaan dengan hal tersebut, Presiden China Xi Jinping menawarkan bantuan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengatasi virus corona.

AS sendiri kini tercatat memiliki kasus virus corona terbanyak di dunia dengan hampir 85.000 kasus infeksi.

Rumah sakit di kota-kota besar, termasuk New York dan New Orleans, sedang berjuang untuk mengatasi gelombang pasien yang terus berdatangan.

Trump mengatakan, China telah mengirim data virus ke ilmuwan AS dan mengirim lebih banyak setelah ia dan Xi berbicara melalui telepon.

"Kami berbicara tentang pengalaman yang mereka miliki di China dan semua hal yang telah terjadi. Dan kami belajar banyak," kata Trump kepada wartawan seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Mereka memiliki pengalaman yang sangat sulit. Dan mereka baik-baik saja ... Presiden Xi melakukan dengan sangat baik. Kami belajar banyak dan kami memiliki komunikasi yang hebat bersama-sama."

Tawaran bantuan Xi terjadi menyusul perang kata-kata antara Beijing dan Washington tentang berbagai masalah, termasuk pandemi.

Trump dan pejabat AS lainnya menuduh Beijing tidak memiliki transparansi atas wabah tersebut, dan Trump menyebut virus corona sebagai "virus China" karena berasal dari sana akhir tahun lalu.

Menurut akun percakapan yang diterbitkan oleh kementerian luar negeri China, Xi menegaskan kepada Trump bahwa China telah terbuka dan transparan.

"Kami akan bekerja sama secara erat," kata Trump di Twitter. "Hormat untuk China!"

Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal dari pasar makanan laut dan yang telah dikunci selama lebih dari dua bulan, kini kembali terbuka untuk lalu lintas masuk mulai Jumat malam, meskipun mobil tidak diizinkan untuk pergi meninggalkan wilayah tersebut.

Provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, mencabut pembatasan perbatasan pada hari Rabu untuk semua wilayah kecuali Wuhan, yang akan memungkinkan orang untuk meninggalkan kota mulai 8 April 2020.

Di sebuah pos pemeriksaan memasuki kota pada Jumat malam, tiga jalur terbuka untuk lalu lintas tetapi ada beberapa mobil, dengan satu-satunya sosok dalam seragam militer berdiri di setiap jalur memeriksa kode kesehatan ponsel dari penumpang yang datang.

Di sepanjang jalan raya menuju kota yang berpenduduk 11 juta orang itu, tanda-tanda biru dan putih mengarahkan lalu lintas ke Rumah Sakit Huoshenshan sekarang ditutup.

RS ini dibangun dalam kurun waktu delapan hari dan dibuka pada awal Februari.

Pembangunan RS ini melambangkan manajemen agresif wabah China setelah upaya awal yang gagal.

"Jalan keluar dari kota masih tertutup. Dengan hormat kami meminta pengertian Anda," demikian bunyi salah satu rambu jalan di sepanjang jalan raya.

Banyak orang telah terperangkap di dalam dan di luar Wuhan dan Hubei dan banyak mobil yang memasuki kota memiliki plat nomor Wuhan, menunjukkan mereka adalah penduduk yang kembali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Amerika Serikat diharapkan menjadi pusat gempa pandemi baru.

China pangkas penerbangan

China sudah membuktikan, penguncian kota yang ketat dan pembatasan perjalanan telah membuat krisis mereda.

Reuters memberitakan, China daratan pada hari Jumat melaporkan kasus virus corona lokal pertama dalam tiga hari dan 54 kasus impor baru, karena Beijing memerintahkan maskapai untuk memangkas tajam penerbangan internasional.

Langkah ini dilakukan karena kecemasan para pelancong dapat menyalakan kembali wabah tersebut.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, sekitar 55 kasus baru terdeteksi pada hari Kamis, turun dari posisi 67 pada hari sebelumnya.

Ini menjadikan penghitungan infeksi menjadi 81.340 kasus. Korban meninggal di China mencapai 3.292 pada Kamis, naik lima dari sehari sebelumnya.

Hubei, dengan populasi sekitar 60 juta, melaporkan tidak ada kasus baru pada hari Kamis.

Sementara, Shanghai melaporkan kasus impor paling baru dengan 17 kasus, diikuti oleh 12 kasus di provinsi selatan Guangdong dan masing-masing empat di ibukota Beijing dan kota terdekat Tianjin.

Shanghai sekarang memiliki 125 pasien yang datang dari luar negeri, termasuk 46 dari Inggris dan 27 dari Amerika Serikat.

Berlaku mulai hari Minggu, China telah memerintahkan maskapai penerbangannya hanya terbang satu rute ke negara mana saja, hanya satu penerbangan dalam setiap minggu.

Maskapai penerbangan asing harus mematuhi pembatasan serupa pada penerbangan ke China, meskipun banyak yang sudah menghentikan layanannya.

Data yang dirilis regulator penerbangan sipil mengatakan pada Kamis malam, sekitar 90 persen dari penerbangan internasional saat ini ke China akan ditangguhkan, memangkas kedatangan menjadi 5.000 penumpang per hari, dari sebelumnya 25.000 penumpang.(*)

Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Saat pandemi corona menghangatkan hubungan Xi Jinping-Donald Trump....

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved