Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tangkal Virus Corona

Masa Belajar di Rumah Diperpanjang, Pemkot Bekasi Sebut Tanggalnya

Masa belajar di rumah atau home learning di Kota Bekas, Jawa Barat, diperpanjang.

Editor: Alexander Pattyranie
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Suasana proses belajar mengajar di SDN Samudrajaya 04, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Senin (20/1/2020). Sekolah itu kondisinya rusak parah dan sudah sangat tak layak untuk kegiatan belajar mengajar. 

"Jadi waktu saya masuk, saya jujur saya benar-benar kecewa sama sistem yang dilakukan sama Dinkes Kota Bekasi. Ini namanya mengumpulkan massa," kata dokter tersebut saat ditemui di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, pada Rabu (25/3/2020).

Ia menilai informasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melalui akun instagramnya berbeda saat penerapannya.

Sebab, sesuai informasi Ridwan Kamil para petugas medis akan di tes di stadion menggunakan metode drive thru.

"Kalau ODP dan PDP kan diperiksa door to door atau datang ke rumah. Yang lain kan pakai drive thru itu informasinya," ucap dia.

Akan tetapi saat sampai lokasi, dirinya terkejut melihat massa para tim medis begitu banyak dikumpulkan di satu lapangan.

"Saya sampai di lokasi saya lihat massa dikumpulkan sebegitu banyak tanpa APD yang lengkap, padahal saya saja kan tangani pasien ODP dan PDP di rumah sakit," beber dia.

"Jujur saya benar-benar kecewa banget, pak Ridwan Kamil ini bagaimana pak, kok mengumpulkan massa, bukannya anjuran pemerintah itu tidak boleh mengumpulkan massa, karena ini semuanya tenaga medis, kami semua berisiko menularkan," keluh dia.

Yang lebih membuat dirinya kecewa, katanya, ialah alat rapid testnya habis sehingga dirinya hanya diambil sampel darahnya saja.

"Jadi nanti rapid testnya, darah saya dicek kalau hasilnya positif atau negatif nanti mereka akan hubungi saya," ucap dia.

Ia menambahkan sistem seperti ini tak menutup kemungkinan bakal mempermudah penyebaran Virus Corona.

Misalnya, ada satu saja yang ternyata positit bisa jadi satu stadion terkena.

"Kalau begini namanya kita membantu menyebar luaskan. Jadi saya harap itu kita bisa tiru lah pemerintah Korea Selatan bagaimana mereka menangani Corona," kata dia.

Di Korea Selatan proses rapid test hanya melibatkan satu orang yang di test dan satu orang yang mengetes.

Kemudian mereka juga melakukan tes swab atau PCR tidak hanya ambil darah.

"Jujur saya sangat menyesal sekali datang hari ini, tapi apa mau dikata yaudah. Saya harap ke depannya bisa diperbaiki lagi," tutup dia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved