Tangkal Virus Corona
Petugas Rumah Sakit di Bandung Mulai Pakai Masker Bekas Akibat Stok APD Menipis
Akibat adanya pandemi virus corona/Covid-19, sejumlah alat pelindung diri (APD) menjadi langka.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akibat adanya pandemi virus corona/Covid-19, sejumlah alat pelindung diri (APD) menjadi langka.
Masyarakat pun kesulitan mencari masker atau hand sanitizer.
Belakangan, bukan hanya masyarakat yang kesulitan, para petugas pelayanan kesehatan juga mengalaminya.
Untuk kebutuhan masker, misalnya.
Saking sulitnya, petugas medis bahkan sudah terpaksa menggunakan masker bekas, seperti yang mulai dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB).
Kepala Humas RSMB, Awan Sutiawan, mengatakan minimnya APD di RSMB telah terjadi sejak minggu lalu.
Tanpa pasokan baru, kata Awan, ketersediaan APD seperti masker bedah, sarung tangan, dan hand sanitizer di RSMB diperkirakan hanya akan cukup untuk satu atau dua hari lagi saja.
"Dari sepuluh unit APD yang kami butuhkan, masker disposable atau masker bedah yang hanya sekali pakai, menjadi barang yang amat kami butuhkan.
Saat ini hanya tinggal sekitar 20 boks.
Bahkan, untuk menyiasati kebutuhan ini dan karena kondisi darurat terpaksa, kami pun melakukan pemakaian ulang dengan terlebih dulu menyetrika masker itu," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Rabu (25/03/2020).
Awan mengatakan, sejumlah upaya terus mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan APD ini.
Selain berupaya membeli secara mandiri langsung ke tingkat distributor hingga produsen, pihaknya pun telah meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui aplikasi Pikobar, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung juga Dinkes Jabar.
Jika hingga dua hari ke depan persediaan APD ini belum juga mereka peroleh, kata Awan,
sebagian petugas medis kemungkinan terpaksa akan menggunakan masker berbahan kain, yang sebenarnya tidak memenuhi standar keamanan kesehatan.
"Mudah-mudahan setelah mengajukan kebutuhan APD melalui aplikasi Pikobar, dapat didengar dan direspons cepat oleh Kang Emil (Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Red).
