Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Kenapa Saat Wabah Virus Corona Kita Harus Membatasi Konsumsi Gula? Ada Alasan Tak Terduga Ternyata

Beberapa penelitian mendukung kesimpulan: gula mendatangkan petaka pada sistem kekebalan tubuh.

Editor: Indry Panigoro
(Muslim Obsession)
Gula Pasir 

TRIBUNMANADO CO.ID - Sistem kekebalan tubuh yang kuat tetap jadi perhatian utama meski tidak sebanding dengan kekuatan social distancing alias jaga jarak untuk membatasi penyebaran Covid-19. 

Virus corona yang menyebar hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan, memaksa Anda untuk melakukan yang terbaik agar tetap sehat.

Jauhi Gula Saat Wabah Virus Corona, Ini Penjelasannya

Salah satu cara mewujudkannya adalah mengandalkan sistem kekebalan tubuh. 

Di saat yang sama, sebagian besar dari Anda menghabiskan waktu berhari-hari di rumah.

Yang berarti, Anda sering membuka lemari untuk mengambil kue dan es krim. 

Mungkin, Anda menganggap gula yang sedikit berlebih bukan masalah demi kenyamanan selama di rumah saja.

Tetapi, hal itu ternyata bisa berdampak negatif. 

Efek berbahaya dari gula adalah meningkatkan kecemasan hingga kematian dini, serta menekan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa penelitian mendukung kesimpulan: gula mendatangkan petaka pada sistem kekebalan tubuh. 

Di saat gula dalam buah-buahan atau sumber alami lainnya bisa memberi sedikit energi pada tubuh, gula olahan cenderung mempunyai efek tidak menyenangkan pada tubuh secara keseluruhan. 

"Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memengaruhi sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh yang menargetkan bakteri. Gula memengaruhi cara sel darah putih kita menyerang bakteri," kata Niket Sonpal, ahli penyakit dalam dan gastroenterologi. 

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

"Kekurangan nutrisi bisa meningkatkan tingkat risiko kita saat menangkal infeksi. Dan, makanan dengan kadar gula rafinasi tinggi biasanya kurang bernutrisi," ujarnya kepada The Huffington Post. 

"Gula memicu peradangan tingkat rendah di dalam tubuh dan meningkatkan massa. Ini bisa berkontribusi pada penyakit bersifat kronis, seperti kardiovaskular dan diabetes," imbuh Sonpal. 

Mengutip The Huffington Post, Nate Favini, pemimpin medis di Forward, menambahkan, adalah menyesatkan untuk mengatakan Anda sudah tahu semua hubungan antara gula dan sistem kekebalan tubuh. 

"Apa yang kita ketahui adalah diabetes tampak umum pada orang yang terkonfirmasi memiliki Covid-19," kata dia.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved