Perangi Corona: ODSK Telekonferensi Cegah Covid
Ketua DPD PDIP Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Ketua Steven Kandouw (ODSK) bersama pengurus partai
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Ketua DPD PDIP Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Ketua Steven Kandouw (ODSK) bersama pengurus partai mengikuti telekonferensi dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP terkait perang virus Corona (Covid 19) pada Senin (23/03/2020). ODSK menyarankan pemanfaatan obat-obatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
• Sang Ahli Virus Dokter Indro (1): Covid-19 Mudah Nempel tapi Tidak Menimbulkan Kerusakan
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw mendorong, masyarakat tetap melakukan social distancing. Meskipun terbatas jarak, tetapi bukan berarti terbatas secara sosial. Memanfaatkan medsos misalnya merupakan akses untuk tetap berinteraksi sosial.
"Mari kita jadikan media sosial sebagai wahana untuk saling memberikan support dan saling membantu memberikan informasi yang benar dan solusi untuk kebaikan," ujar Gubernur.
Hadir pula Sekretaris DPD PDIP Franky Donny Wongkar dan Bendahara DPD PDIP Andrei Angouw. SK mengatakan, telekonferensi dilakukan DPP dengan seluruh pengurus DPD PDIP seluruh Indonesia. "Telekonferensi dalam konteks pembahasan Covid 19," katanya.
Wagub Sulut ini mengatakan, PDIP mengkuti protokol yang dianjurkan pemerintah. "Diharapkan penggunaan obat-obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Perlu optimalkan warisan budaya," katanya.
PDIP akan mengupayakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dibagikan ke masyarakat. "Kalau perlu ada dapur umum untuk rakyat," jelasnya.
Sementara, pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid 19 kembali bertambah di Sulut. Data per Senin kemarin, Satgas Covid 19 mencatat 13 orang kategori PDP. Jumlah ini meningkat 2 orang dari data sehari sebelumnya 11 orang.
Selain itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah mencapai 249 orang. Jubir Satgas Covid 19 dr Steaven Dandel mengatakan, semua PDP sudah dilakukan penanganan sesuai prosedur, diisolasi menanti hasil tes di laboratorium. "Semua masih menunggu hasil tes. Saya belum dapat jawaban seluruh hasil, saya belum tahu alasannya," ujar dia di Kantor Dinas Kesehatan Sulut, kemarin.
Dua orang yang ditetapkan PDP punya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid 19. Awalnya terlihat gejala ringan, kemudian ditetapkan memenuhi gejala hingga masuk kategori PDP.
Dandel mengatakan, Pemprov Sulut memang sudah sapat pasokan ADP dari Kementerian Kesehatan. "APD sudah dapat kiriman dari Kemenkes dalam jumlah terbatas. Pemprov berupaya mengadakan secara mandiri," kata dia.
• Tujuh Dokter Meninggal Perangi COVID-19: Jumlah Pasien Positif 579 Orang
APD masih tersedia RSU Ratatotok, Minahasa Tenggara. Direktur Utama (Dirut) RSU dr Femmy Langi membenarkan hal tersebut. "Untuk ketersediaan APD di RSU Ratatotok, hingga saat ini masih ada. Dan pada hari Sabtu kemarin, ada ketambahan juga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut, yakni satu paket lengkap APD," ujar Dirut.
Langi menjelaskan terkait bantuan alat pendeteksi Covid-19 yang disalurkan dari Cina untuk diperbantukan di Indonesia, pihaknya sementara menunggu informasi dari Dinkes.
Dari hasil pantauan di ruangan isolasi khusus Covid-19 RSU Ratatotok, masih sangat sepi. "Di sini ada 3 ruangan untuk penanganan pasien Covid-19. Dari tiga ruangan ini, nantinya dipisah karena selama masa penanganan, tidak bisa satu ruangan untuk dua orang," tutur Kasubag Hukormas Tri Lestari.
• Terus Bertambah, Total 44 Kasus Hoaks Terkait Virus Corona di Indonesia
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Kotamobagu tiga orang. Kepala Dinas Kesehatan dr Tanti Korompot membenarkan. Ia mengatakan, ketiga pasien diisolasi dan dirawat secara terpisah. Satu orang dirawat di RSUP Kandou, satu di RSUD Kotamobagu, sedangkan satunya lagi masih mengisolasikan diri secara mandiri.
APD di RSUD Kotamobagu, pusat rujukan pasien Covid-19, masih memadai. Ada empat ruangan isolasi yang disiapkan. Kabag Umum dan Administrasi RSUD Kotamobagu, Yusrin Matali menjelaskan, selain empat ruangan isolasi, RSUD juga menyiapkan klinik pemeriksaan khusus orang yang terduga terpapar Covid-19. "Selain itu kami juga menyiapkan 22 tenaga medis yang terdiri dari dua dokter ahli serta 15 perawat, yang dilengkapi dengan APD lengkap," bebernya