Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tangkal Virus Corona

Kisah Penyintas Kasus 01 Covid-19 Bertahan saat Dicaci karena Corona, 'Seperti Dihujam Peluru'

Meski ia sudah dapat menghirup udara segar di rumahnya, usai dua pekan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, ia harus menerima kepedihan baru.

Editor: Alexander Pattyranie
Kompas TV
Ketiga pasien sembuh dari virus corona memberikan pernyataannya di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Betapa kejamnya media sosial bagi penderita virus corona atau Covid-19.

Penyintas kasus 01 Covid-19 di Indonesia Sita Tyasutami turut merasakannya.

Meski ia sudah dapat menghirup udara segar di rumahnya, usai dua pekan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, ia harus menerima kepedihan baru.

Kisah pedihnya dimulai semasa diisolasi, ia bersama ibunya, Maria Darmaningsih dan kakaknya, Ratri Anindyajati mengalami hari-hari yang tak sepenuhnya mudah.

Pada hari-hari awal didiagnosis Covid-19, mereka, terutama Sita, kesulitan membendung emosi.

Kondisi psikisnya jatuh lantaran ia justru tahu bahwa dirinya dan ibunya, Maria Darmaningsih (kasus 02) menderita Covid-19 dari media massa, bukan dari pihak rumah sakit.

Selanjutnya, ratusan peluru bagai bersarang di kepala Sita setelah didor bertubi-tubi oleh informasi yang tak ia kehendaki.

Identitas ia dan ibunya berserak di dunia maya oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

Sita merasa jadi bahan gunjingan dan bahan konsumsi publik, di tengah segala rasa kaget yang mengepungnya waktu itu.

"Pas diisolasi, kami berdua (ia dan ibunya, Maria Darmaningsih) nangis-nangis, karena tahunya dari TV dulu. Semua data bocor ke WhatsApp group. Media sosial saya diserbu dan foto saya tersebar," jelas Sita kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Sita yang merupakan penari profesional itu mengaku bahwa mentalnya jatuh begitu melihat foto-fotonya di Instagram jadi konsumsi publik.

"Foto saya banyak pakai baju tradisional, menari di Kepulauan Karibia, di Perancis, dan jadi asisten koreografer Asian Games. Tapi, foto yang diambil (netizen itu yang saya pakai baju brazilian samba," tutur Sita.

"Saya merasa badan saya dikirim ke seluruh Indonesia rasanya. Kita hidup di dunia patriarki di mana saat seperti itu, tubuh perempuan jadi milik bersama untuk dihujat," ungkap dia.

Mental Sita kian terpuruk ketika Covid-19 yang mereka bertiga derita justru jadi sasaran perundungan warganet.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis (ANDREAS SOLARO / AFP)

Muak dengan media sosial

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved