Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembuatan Hand Sanitizer Sendiri Ternyata Berdampak Negatif, Ini Penjelasan Ahli

Kelangkaan Hand sanitizer belakangan ini, membuat masyarakat mengambil langkah lain dengan membuat Hand sanitizer secara sendiri.

Editor: Rhendi Umar
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelangkaan Hand sanitizer belakangan ini, membuat masyarakat mengambil langkah lain dengan membuat Hand sanitizer secara sendiri.

Namun, ternyata ahli tidak menganjurkan pembuatan secara mandiri.

Sejak wabah virus corona meluas dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sebagai pandemi, kelangkaan alat medis dan kesehatan lainnya menjadi fenomena yang mengkhawatirkan.

Tidak hanya masker, tetapi juga hand sanitizer yang dimanfaatkan sebagai pencegahan terhadap penularan virus corona, SARS-CoV-2 yang tengah mewabah saat ini.

Langka dan mahalnya hand sanitaizer, membuat masyarakat berinisiatif untuk membuatnya sendiri. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengimbau agar masyarakat tidak membuat sendiri hand sanitizer.

"Ada standarnya dalam membuat hand sanitizer. Kepada masyarakat kalau tidak memiliki pengetahuian tentang pembuatan hand sanitizer, jangan membuat sendiri," ujar Profesor Ari, dalam konferensi pers daring #FKUIPeduliCOVID19, Jumat (20/3/2020).

Sebab, kata Prof Ari, dalam membuat hand sanitizer terdapat takaran dan komposisi yang tepat, karena produk ini mengandung bahan-bahan kimia. Di antaranya alkohol 95 persen, gliserol, H2O2 dan beberapa zat kimia lainnya.

"Sekali lagi, kami tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk membuatnya sendiri," tegas Prof Ari.

Dalam pembuatan hand sanitizer, alkohol yang digunakan memiliki standarisasi kadar 95 persen.

Beberapa penelitian menyebutkan, kata Prof Ari, alkohol 95 persen mampu membunuh virus dalam waktu satu menit.

"Oleh karena itu, kalau kita menggunakan hand sanitizer, didiamkan dulu satu menit," imbuh Prof Ari.

Imbauan produksi hand sanitizer untuk institusi

Saat ini, kata Prof Ari, sejumlah dokter dan perawat mulai mengeluhkan kekurangan stok hand sanitizer. Padahal, bagi tenaga medis, ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak.

FKUI telah mencoba membuat hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan tim medis di rumah sakit yang merawat pasien-pasien Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved