Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Kostrad

6 Maret 1961 Kostrad Komando Utama Tempur TNI AD Lahir, Berawal dari Perang Merebut Irian Barat

Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) adalah salah satu dari dua Komando Tempur Utama (Kotama) yang dimilik Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Soeharto, Panglima Operasi Mandala. Sejarah cikal bakal Kostrad tak bisa lepas dari perang dalam misi membebaskan Irian Barat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) adalah salah satu dari dua Komando Tempur Utama (Kotama) yang dimilik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AS).

Kostrad lahir pada 6 Maret 1961. Satuan militer ini identik dengan baret hijau. 

Sejarah kelahirannya tidak bisa lepas dari perang merebut Irian Barat.

Nama-nama besar seperti Soeharto, Prabowo Subianto, Pramono Edhie Wibowo, Gatot Nurmantyo, hingga Andika Perkasa pernah menjadi panglima di satuan ini.

Bagaimanakah kisahnya? Berikut perjalanan Kostrad dari terbentuk hingga eksis sampai sekarang. 

Ketika Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan, Indonesia secara tak langsung sudah bisa dianggap sebagai bangsa yang bebas dan berdauluat.

Keberadaan militer Indonesia yang sudah ada menjadi garda terdepan untuk menjaga status itu tetap melekat pada bangsa ini.

TNI yang terdiri dari tiga matra, yaitu darat, laut dan udara memiliki pasukan dan tugas masing-masing sesuai matranya.

Khusus TNI Angkatan Darat (AD), mereka memulai langkahnya untuk menjaga kedaulatan negara dengan membangun pos-pos penting tiap-tiap daerah.

Dilansir dari Kostrad.mil.id, pada 1958 sebenarnya sudah terbentuk Komando Daerah Militer (Kodam) yang berada di setiap provinsi untuk memperkuat sistem koordinasi.

Namun ketika itu militer masih bersifat teritorial dengan kemampuan terbatas yang terdiri dari Kodam, Korem, Brigade dan Batalion.

Muncul keinginan dari pimpinan TNI AD untuk membentuk satuan militer yang bersifat mobil dan berkemampuan siap tempur.

Kondisi saat itu ditambah dengan menanggapi masalah Irian Barat.

Soekarno (kiri) dan Soeharto (kanan).
Soekarno (kiri) dan Soeharto (kanan). (Foto: Public Domain/historia.id)

Melalui surat Kasad Nomor KPTS.1067/12/1960 maka dibentuk Cadangan Umum AD yang disingkat Caduad.

Satuan militer ini awalnya terdiri Brigade-3/Para dengan bagian di dalamnya terdiri atas Yonif 330/Para Kodam VI/Siliwangi, Yonif 454/Banteng Raiders Kodam VII/Diponegoro, dan Yonif 530/Para Kodam VIII/Brawijaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved