Umroh Rencana Dibuka Lagi 14 Maret
Kabar gembira bagi umat Muslim. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana bakal kembali membuka penerbangan dari berbagai negara
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kabar gembira bagi umat Muslim. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana bakal kembali membuka penerbangan dari berbagai negara untuk ibadah umroh (menurut KBBI umrah) ke Tanah Suci. Rencananya, pembukaan akan dilakukan pada 14 Maret 2020.
• Penimbun Masker Dipidana 5 Tahun Penjara
Informasi tersebut diumumkan dalam telegram yang dikirimkan Kementerian Luar Negeri Kingdom Saudi Arabia kepada biro travel di seluruh dunia.
Dalam surat itu disebutkan, penangguhan penerbangan ke Arab Saudi mulai berlaku sejak 26 Februari 2020 hingga 13 Maret 2020. Kabar tersebut turut dibenarkan oleh Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Haji Umrah Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi.
"Iya, Insya Allah (penerbangan umrah) sudah bisa (14 Maret 2020)," ujar dia seperti Liputan6.com, Sabtu (29/2) lalu.
Syam pun mengatakan, 14 Maret 2020 merupakan perkiraan awal pintu penerbangan umrah ke Arab Saudi mulai dibuka.
"Mungkin itu perkiraan paling cepat," ungkap dia.
Pada tanggal tersebut, Arab Saudi bakal membuka jalur penerbangan umrah untuk seluruh negara. Termasuk negara-negara yang positif ikut terkena dampak penyebaran virus corona.
"Iya, untuk semua negara," kata Syam.
• 8 Cara Menjadikan Mangga Sebagai Menu Diet Anda
Belum Ada Info
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) mengatakan, sampai saat ini belum ada pemberitauan resmi kebijakan penangguhan kegiatan umrah dan ziarah dicabut oleh pemerintah Arab Saudi.
"Sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi kapan akan dibuka kembali dari Pemerintah Saudi Arab," ujar Ketua Umum Amphuri Joko Asmoro saat dihubungi Tribun, Senin (2/3).
Sebelumnya, Joko mengatakan potensi jemaah umrah yang tertunda keberangkatan akibat kebijakan sementara Arab Saudi mencapai 150 ribu hingga 200 ribu.
Meski demikian jemaah umrah mitra anggota Amphuri mengerti atas kondisi force majeure dan memahami kebijakan itu.
Lebih lanjut, Kementerian Agama RI mengimbau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk sementara tidak menerima pendaftaran jemaah umrah sampai ada kepastian.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar beralasan, imbauan itu untuk menghindari potensi kerugian yang dialami jemaah dan PPIU akibat tertundanya keberangkatan ke Arab Saudi.
“Kami mengimbau kepada PPIU agar pendaftaran bagi jemaah umrah sementara dihentikan terlebih dahulu sampai adanya kepastian keberangkatan. Ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kerugian lebih besar. Jangan sampai jemaah menyetorkan dananya untuk berangkat umrah, apalagi untuk paket pemberangkatan dalam waktu dekat, namun keberangkatannya tidak pasti," jelas Nizar, di Jakarta, Minggu (1/3).
Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperketat setiap pintu masuk Indonesia, sebagai langkah pencegahan virus corona semakin meluas. Saleh mengaku mendapatkan komplain dari masyarakat melalui media sosial, dimana pemeriksaan di bandara tidak masimal terhadap orang yang masuk ke Indonesia.
"Alat yang digunakan sangat manual sekali. Tentu ini harus diseriusi pemerintah, tidak boleh dianggap remeh. Komplain seperti itu adalah bagian dari kekhawatiran masyarakat," ujar Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3).
• Kota Manado Clear Virus Corona
"Negara lain juga melakukan penjagaan ketat. Bahkan Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umroh. Semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama," sambung Saleh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya penyebaran virus korona atau Covid-19 di seluruh dunia.
Indonesia termasuk negara yang dicegah untuk melaksanakan ibadah umroh. Beberapa negara lain di antaranya: China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.
Pada Kamis (27/2) lalu, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa otoritas kesehatan Saudi mengikuti perkembangan terkait penyebaran virus korona yang kini juga telah menjangkiti negara tetangga di Timur Tengah, seperti Kuwait, Bahrain, dan Oman. (liputan6.com/tim/tribunnetwork/cep)