Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Indonesia

2 WNI Positif Corona, Tertular saat Berhubungan, Penanganan Pemerintah Belum Ambil Langkah Konkret

Dua WNI positif virus corona. Menurut Agus, pemerintah belum memiliki kebijakan yang jelas soal penanganan virus tersebut.

Editor: Frandi Piring
The Sun
Sepasang penumpang telah terlihat menutupi seluruh tubuhnya menggunakan plastik untuk menghindari virus corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terkini dua warga Indonesia di Depok telah positif virus corona, Senin (2/3/2020).

Terkait hal itu, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio memberikan penilaian dengan penyebaran virus corona di Indonesia.

Agus Pambagio menilai pemerintah perlu membeberkan langkah konkret penanganan dan pencegahan mewabahnya virus corona di Tanah Air. 

"Sekarang kita ingin dengar, apa langkah pemerintah ketika kita terkena penyakit itu, mau ke mana kita, apa yang harus kita lakukan," ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Menurut Agus, pemerintah belum memiliki kebijakan yang jelas soal penanganan virus tersebut.

Saat ini, ia tak memungkiri bahwa pendekatan penanganan pemerintah dalam isu ini lebih pada sektor ekonomi.

Agus menuturkan, hal itu tak lepas dari kondisi perekonomian masyarakat serta bencana banjir yang baru saja melanda sejumlah kota di Indonesia.

Namun, ia mengatakan, pemerintah perlu membeberkan strategi penanganan terlebih dahulu.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio ketika ditemui usai sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio ketika ditemui usai sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018). (Kompas.com/Moh Nadlir)

Setelah itu, kata Agus, pemerintah dapat mengungkapkan strategi dalam mengatasi masalah ekonomi akibat mewabahnya virus corona.

"Kemudian kan sekarang industri tidak bisa memproduksi barang karena lebih dari 50 persen kan impor dan impornya dari China, terus bagaimana kan tidak berproduksi pabrik, kan orang enggak kerja, itu diapakan? Jadi informasi itu harus disampaikan," kata Agus.

Begitu pula di sektor pariwisata. Agus menilai bahwa kebijakan membayar influencer kurang tepat karena tak memiliki tolok ukur yang jelas.

Diketahui, pemerintah menggelontorkan Rp 72 miliar untuk jasa influencer demi meningkatkan sektor pariwisata yang lesu karena virus corona.

Lagi-lagi, Agus meminta pemerintah memiliki strategi penanganan krisis yang konkret.

"Strateginya dulu disusun, bagaimana cara menaikkan pariwisata, kita harus mengembangkan domestik, saya bertanya, saya mau ke Bali, aman enggak di Bali, jangan-jangan ada corona di sana, aman enggak ke Belitung," tutur Agus.

"Ini kan hotel masih mahal, ini gimana di-package. Atau misal katakan, semua tiket sampai Mei murah, Anda mau ke mana saja package dengan hotel, pasti orang mau," sambung dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved