Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menteri PUPR Kunjungi Bitung

Sambangi Mata Air Aerujang, Menteri Basuki: Gak Boleh Dirusak, Saya Akan Melarang

Sambil berdialog, Menteri Bas dengan masyarakat adat dan aliansi disugguhkan dengan bunyi derasnya jatuhnya air dari sumber mata air

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melihat langsung sumber mata air yang diberi nama Aerujang di Kota Bitung Provinsi Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah masyarakat adat Negeri Danowudu dan perwakilan aliansi peduli Aerujang 'air dimuliakan sungai dilestarikan' Kota Bitung, berdialog dengan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Minggu (1/3/2020).

Mereka adalah Ketua Adat Negeri Danowudu Neltje Tengker, dewan adat negeri Danowudu Ut Tengker dan perwakilan aliansi Ferdy Pangalila.‎

Sambil berdialog, Menteri Bas dengan masyarakat adat dan aliansi disugguhkan dengan bunyi derasnya jatuhnya air dari sumber mata air.

Terpantau ada sekitar tujuh dari belasan titik yang mengeluarkan air.

BREAKING NEWS! Menteri Bas Sambangi Sumber Mata Air, yang Terancam Pembangunan Jalan Tol

Jumlah itu mengalami pengurangan diduga akibat proses pengerjaan jalan tol Manado Bitung, dekat hutan adat.

"Sumber air ini berasal dari hutan adat dengan luasan sekitar 1,7 hektare, warisan adat yang terus dijaga dan dipelihara oleh kami sampai sekarang. Dan kondisi sekarang beberapa titik air yang keluar tidak ada lagi karena pembangunan jalan tol," keluh Ut Tengker dari masyarakat Adat Negeri Danowudu, Minggu (1/3/2020).

Sambil menjelaskan, mata Ut nampak berkaca-kaca. Dia mengatakan sumber mata air yang diberi nama Aerujang terus dijaga dan dilestarikan.

Namun ironisnya, mereka diundang di kantor Kecamatan lalu disampaikan bahwa lokasi ini telah digusur dan hal ini diketahui Wali Kota Bitung Max Lomban.

Kalah 2-0, Djukanovic Sebut Ada Kesalahan Komunikasi

Dia juga menyesalkan, lahan hutan adat dan sekitarnya dikomersilkan.

Selain itu olah gerak kendaraan berat yang melakukan pengerjaan jalan tol Manado Bitung akan berdampak pada sumber mata air yaitu hutan adat Danowudu.

"Kami hanya minta geser 200 meter dari titik sumber mata air," pinta Ferdy Pangalila perwakilan aliansi peduli aerujang.

Menurutnya apa yang telah terjadi saat ini di sekitar lokasi mata air aerujang agar jangan terjadi lagi kedepan.

Menteri harus beberapa kali membuka peta lokasi pembangunan jalan tol untuk dijelaskan kepada masyarakat adat Negeri Danowudu dan aliansi.‎

Andrei Angouw Curhat Soal Peluang Jadi Calon Wali Kota Manado, Sebut Bahagia Jadi Ketua DPRD

Sejumlah penjelasan Menteri Bas yang terekam Tribunmanado.co.id, dia menyebut bahwa ‎basic ilmunya adalah geologi.

Terkait pembangunan jalan tol Manado Bitung di lokasi sumber mata air Aerujang Danowudu, ada sumber air yang dipotong topografi.

Kalau topografinya lurus, air tidak akan keluar.

Kapolres Boltim: Hati-hati dengan Modus Penipuan yang Catut Nama Pejabat

"Saya sendiri tidak boleh kalau memasang di sini. Gak boleh dirusak, saya sendiri akan melarang," kata Menteri Basuki sambil menunjuk ke arah titik-titik mata air.

Pernyataan menteri Bas seakan menyiaratkan bahwa keberadaan sumber matai air yang dikenal masyarakat dengan sebutan Aerujang, harus tetap ada dan tidak boleh terkena pengerjaan jalan tol Manado Bitung.

Apa yang disampaikan Menteri sontak mendapat respons tepuk tangan dan sorak dari aliansi peduli Aerujang.(crz)

WN China yang Bekerja di PT SEJ Tak Diberikan Cuti, Ini Penyebabnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved