Virus Corona Makin Mengkhawatirkan, Mengapa WHO Belum Tetapkan Covid-19 Sebagai Pandemi?
adanya kemungkinan menyebut virus ini sebagai pandemi dalam waktu dekat apabila seluruh kriteria pandemi terjadi
Tedros menambahkan, peningkatan yang mendadak dalam kasus-kasus baru tentu sangat memprihatinkan dan menjadi dorongan kepada seluruh negara untuk mempersiapkan diri jika pandemi benar-benar terjadi.
"Kasus-kasus baru di luar China semakin memperkuat dorongan bagi seluruh negara untuk memastikan kesiapan mereka terhadap Covid-19," kata Tedros.
Semakin mengkhawatirkan
Contoh kasus yang disebut mengkhawatirkan adalah munculnya virus corona di Italia dan Iran tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.
Hingga kini, di Italia tercatat 229 kasus infeksi virus corona COVID-19 dengan tujuh kasus kematian.
Sementara, di Iran, dilaporkan setidaknya 50 orang meninggal di kota Qom, akibat virus corona.
Lonjakan mendadak juga terjadi di Korea Selatan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah infeksi di negara tersebut telah mencapai 893 kasus per Selasa (25/2/2020).
Mengutip The Guardian, sebagian ahli mengatakan bahwa sulit dipercaya jika COVID-19 saat ini tidak akan benar-benar menyebar ke seluruh dunia.
"Saat ini, kami telah menganggap virus ini sebagai pandemi dalam semua aspek, kecuali nama yang disematkan. Dan hanya masalah waktu sebelum WHO mulai menggunakan istilah itu untuk menyebutnya," kata Dr Bharat Pankhania dari University of Exeter Medical School.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Meluas, Mengapa Virus Corona Covid-19 Belum Disebut Pandemi? Ini Kata WHO"