Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Jiwasraya

Muncul Sebagai Opsi Baru Penyelamatan Jiwasraya, Kementerian BUMN: Bailout Menjadi Opsi Terakhir

Muncul opsi baru lagi dari pemerintah untuk menyelamatkan Jiwasraya, yakni dengan suntikan dana atau bailout.

Editor: Isvara Savitri
kontan.co.id
Kantor PT Asuransi Jiwasraya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga kini pemerintah masih berusaha membayarkan uang nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Bahkan akhir-akhir ini muncul opsi baru penyelamatan perusahaan asuransi pelat merah tersebut dengan suntikan dana pemerintah atau bailout.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, saat ini Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR RI masih membahas opsi-opsi beserta simulasi penyelamatan dana nasabah.

Juga penyelamatan perusahaan asuransi tertua itu secara umum.

“Bailout maupun penyertaan modal negara (PMN) tidak menjadi prioritas dalam penyelamatan Jiwasraya. Itu the last resort karena masih ada beberapa skenario yang didalami. Pembicaraan PMN dalam konteks memperkuat fundamental industri asuransi plat merah, bukan untuk sekedar Jiwasraya,” ujar Arya di Jakarta pada Selasa (25/2/2020).

Sebab Kementerian BUMN harus memikirkan bagaimana pasar industri asuransi semakin sehat dimasa depan.

Sekaligus memastikan masalah seperti jiwasraya tidak terulang lagi.

Ia menekankan Kementerian BUMN sedang menyusun skema penyelamatan dana nasabah dan Jiwasraya yang bersifat fundamental dan komprehensif.

“Pernyataan bahwa Jiwasraya akan di-bail-out atau bail-in atau PMN adalah pernyataan yang masih jauh dari pembahasan,” tutur Arya.

Wakil Komisi VI DPR Aria Bima menyatakan DPR telah mendengar opsi-opsi penyelamatan Jiwasraya dari Kementerian BUMN beserta direksi Jiwasraya.

Ia menyebut opsi terbaik akan dipilih pada rapat panitia kerja (panja) gabungan Komisi III, Komisi VI, dan Komisi XI.

“Direncanakan rapat panja gabungan pada minggu pertama setelah masa reses. Supaya rencananya pengembalian dana nasabah sudah bisa dilaksanakan, Insya Allah di akhir Maret,” ujar Aria usai mengelar Rapat Panitia Kerja Jiwasraya Komisi VI DPR di Jakarta pada Selasa (25/2/2020).

Dalam laporan Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Jiwasraya, Rabu (19/2/2020), terungkap hasil investasi Jiwasraya minus Rp 10,73 triliun.

Lebih besar dari hasil investasi Jiwasraya tahun 2018 yang minus Rp 2,79 triliun.

Nahasnya jumlah kewajiban Jiwasraya tidak sebanding dengan aset yang dimiliki.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved