Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Kandungan Minyak Zaitun dalam Pola Makan Mediterania Bisa Bikin Usia Hidup Lebih Panjang

Bukan wine, rupanya yang menyehatkan dalam pola makan mediterania adalah minyak zaitun. Minyak zaitun ini bisa membuat usia hidup lebih lama.

Editor: Isvara Savitri
THINKSTOCKPHOTO
diet mediterania 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mediterania selain memperkenalkan rumah-ruamh dengan garis pantai yang panjang juga memperkenalkan pola makan.

Bahkan pola makan Mediterania dikenal sebagai pola makan paling menyehatkan di dunia.

Pola makan ini tidak sama ketatnya seperti diet-diet lainnya yang didesain untuk membantu menurunkan berat badan, seperti diet keto.

Pola makan Mediterania lebih kepada cara yang membudaya untuk memperbaiki kandungan nutrisi dalam pola makan kita.

Tak hanya itu, sebuah studi terbaru bahkan menyebut pola makan ini sebagai kunci hidup lebih panjang.

Apa alasannya?

Pola makan ini berasal dari makanan yang dikonsumsi di negara-negara seperti Italia dan Yunani pada tahun 1960-an yang terdiri dari berbagai sayuran, ikan, buah, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Karena ada banyak negara yang berada di area Mediterania, maka tidak ada pola makan yang benar-benar tepat untuk diikuti.

Selama bertahun-tahun, orang percaya anggur merah -bahan pokok Diet Mediterania- memberi kontribusi utama pada pola makan ini karena mengandung senyawa yang disebut resveratrol.

Namun, para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota telah membantah mitos ini dan menemukan minyak zaitun menjadi bahan utama untuk usia yang lebih panjang.

Doug Mashek Ph.D. dan timnya telah menghabiskan waktu selama delapan tahun terakhir untuk meneliti manfaat kesehatan dari minyak zaitun.

Mereka menemukan bahwa lemak yang ditemukan di dalam minyak zaitun dapat mengaktifkan jalur di sel-sel tubuh kita yang dikenal untuk meningkatkan umur dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan penuaan, jalur yang sama yang awalnya diperkirakan diaktifkan oleh anggur merah.

Mereka sebetulnya tidak fokus meneliti pola makan Mediterania pada awalnya, melainkan fokus pada lemak.

“Kami tidak memulai dengan mempelajari diet Mediterania, kami pertama-tama fokus pada lemak," ungkapnya.

Mashek menjelaskan, lemak tersebut dikenal sebagai pelindung terhadap penyakit jantung dan banyak penyakit terkait penuaan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved