Wabah Virus Corona
Sejak Diberitakan Penyebaran Virus Corona, Tidak Ada Pembeli Paniki (Kelelawar) di Pasar Karombasan
Pedagang ikang paniki (kelelawar) kian mengeluh dengan penjualan mereka.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
tempat jualannya, dengan harapan, para pelanggan kembali membeli ikang paniki.
Bukan Ular atau Kelelawar Penyebar Virus Corona ke Manusia
Dikutip dari Kompas.com, kelelawar dan ular sempat disebut-sebut sebagai penyebar virus corona Wuhan ke manusia.
Namun setelah melakukan investigasi lanjutan, peneliti dari China menyatakan jika trenggiling berpotensi menjadi 'tersangka'
sebagai perantara virus yang telah memakan korban lebih dari 500 orang ini.

Hal tersebut berdasarkan pengujian pada 1.000 sampel hewan liar.
Tim peneliti yang berasal dari South China Agricultural University menemukan jika urutan genom virus trenggiling 99 persen
identik dengan yang terdapat pada pasien virus corona.
Meski begitu, hasil tersebut masih menuai kontroversi.
James Wood, kepala departemen hewan di University menyebut kalau temuan tersebut bukanlah bukti ilmiah.
"Hanya melaporkan deteksi virus berdasarkan pengurutan kesamaan 99 persen saja tidak cukup," kata Wood.
Mata rantai yang hilang
Lain halnya dengan Wood, Arnaud Fontanet dari France's Pasteur Institute menyebut jika peran trenggiling sebagai
perantara itu bisa saja benar.
Banyak hewan yang bisa menularkan virus ke spesies lain, salah satunya memang kelelawar.
Namun dalam kasus ini, ia menyebut kalau virus corona tidak langsung berpindah dari dari kelelawar ke manusia.