Wabah Virus Corona
Gara-gara Virus Corona Perusahaan Raksasa Dunia Merugi
Perusahaan maskapai dunia telah merasakan dampak dari virus corona dan mengalami kerugian mencapai 29 miliar dollar AS.
Wabah ini diperkirakan akan terus menekan ekonomi China, Analis bahkan memperkirakan virus ini bakal memangkas setidaknya setengah permintaan gawai di China.
Nasib serupa juga menimpa produsen mobil listrik Tesla. Tesla terpaksa memberhentikan sementara pabriknya di Shanghai lantaran virus corona yang masih meluas di beberapa wilayah China.
Walau belum merinci besarnya kerugian, CFO Tesla Zach Kirkhorn memandang hal ini bakal mengerucutkan pendapatan Tesla di kuartal pertama tahun ini.
Lebih lanjut, gara-gara corona perusahaan besar lainnya seperti Nike, Adidas hingga Capri Holdings pun harus siap merugi lantaran banyak toko-toko yang tutup.
Setidaknya sampai awal Februari 2020 ini sudah ada 150 toko Capri di China yang tutup, sementara Nike sudah menutup setengah dari toko yang dimilikinya di China. Hal yang sama juga dialami Adidas.
Kendati belum bisa dirinci, dampaknya sudah pasti akan besar. Misalnya saja, pada kuartal IV 2019 lalu sekitar 18 persen dari penjualan Nike di dunia bersumber dari China.
Capri Holdings di lain pihak meramal virus corona bisa mengurangi pendapatan perusahaannya hingga 100 juta dollar AS.
Toko waralaba pun juga ikut terkena imbasnya, Starbucks misalnya sudah menutup setengah dari 4.300 kios di China sejak awal bulan ini.
Nampaknya, dampak virus corona terhadap ekonomi akan terus berlanjut.
Salah satunya diungkap oleh sederet operator resor dan judi di kawasan Makau China yang terpaksa menutup kasino seiring merebaknya wabah virus.
Kepala Eksekutif Makau Ho Iat Seng mengatakan, pemerintah wilayah semi-otonomi China memerintahkan operasi perjudian dan industri tutup selama dua pekan untuk menghindari penyebaran virus corona.
Penutupan harus dilakukan karena satu dari sepuluh kasus virus corona di Makau, dikonfirmasi merupakan pekerja di industri perjudian tersebut.
Efek penutupan sementara resor dan kasino, sejumlah operator melaporkan efek penutupan tersebut.
Dilansir dari Forbes, awal Februari 2020 lalu, Wynn Resorts operator pusat perjudian di Makau yang mengoperasikan hotel dan kasino kelas atas di seluruh dunia mengatakan, dampak penutupan tersebut mereka kehilangan 2,6 juta dollar AS per hari.
Pejabat pemerintah wilayah semi otonomi China menutup 40 kasino lainnya di Makau, termasuk Wynn Macau serta Wynn Palace sejak Rabu lalu.