Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TRAGIS Wanita Simpanan Perdana Menteri Dibunuh saat Hamil, Jenazah Dibom C4, Kasusnya Kini

Najib menuliskan di akun Facebook miliknya jika dia akan mengambil 'sumpah laknat' menampik dakwaan mengenai pembunuhan Altantuya.

Editor: Aldi Ponge
the star online dan Mnt
Najib Razak dan Altantuya Shaaribuu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Altantuya Shaaribuu, model asal Mongolia yang disebut menjadi simpanan mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang tewas mengenaskan dalam kondisi hamil pada 2006

Tragisnya, jasad wanita tersebut di bom.  Namun hingga kini dalangnya belum terungkap.

Najib Razak dituduh memerintahkan pembunuhan Altantuya Shaaribuu.

Najib Razak dan pacar gelapnya 
 
Najib Razak dan pacar gelapnya    (Kolase TribunBogor)

Akhir tahun 2019 silam Najib menuliskan di akun Facebook miliknya jika dia akan mengambil 'sumpah laknat' menampik dakwaan mengenai pembunuhan Altantuya.

Sumpah tersebut akan dia buat di Masjid Jamek Kampung Baru, Kuala Lumpur setelah dia melaksanakan sholat Jumat.

Kini, pemberitaan terkait kasus kematian Altantuya belum tersorot, karena media sedang terfokus pada sidang tipikor Rosmah Mansor, istri Najib Razak.

Najib Razak juga sedang menghadapi tuduhan megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dengan terancam hukuman penjara lebih dari 100 tahun.

Diketahui, Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.

Ia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Prancis dan China.

Berkat pendidikan internasionalnya, ia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin dan Prancis dan kemudian tahun 1990 ia kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Saat kembali ke Mongolia, ia bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada 2005.
 

Eks inspektur polisi Malaysia mengaku diperintahkan Najib Razak untuk membunuh Altantuya Sharibuu kemudian meledakkan mayatnya dengan C4.
Eks inspektur polisi Malaysia mengaku diperintahkan Najib Razak untuk membunuh Altantuya Sharibuu kemudian meledakkan mayatnya dengan C4. (malaysia)

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved