Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Begini Penampakan Kota Wuhan dari Satelit saat Wabah Virus Corona, Warnanya Merah Menyala

Diketahui, kedua kota tersebut sudah ditutup sejak 2 Februari 2020, akibat dari virus corona.

Editor: Alexander Pattyranie
WINDY.COM VIA DAILYMAIL
Hasil foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3, sementara menurut WHO di konsentrasi SO2 tidak boleh melebihi 500 ug/m3. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Tingkat Sulfur Dioksida (SO2) tampak sangat tinggi dari foto satelit.

Tingkat SO2 itu berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Minggu (09/02/2020).

Bukan hanya di Kota Wuhan, citra satelit juga menunjukan tingkat SO2 yang tinggi terjadi di Kota Chongqing.

Para ilmuwan mengklaim bahwa SO2 dihasilkan dari kremasi mayat atau pembakaran limbah medis.

Untuk diketahui, kedua kota tersebut sudah ditutup sejak 2 Februari 2020, akibat dari virus corona.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, mayat-mayat korban virus corona harus segera dikremasi.

Foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3.
Foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3. (DAILYMAIL)

Dilansir dari Dailymail.co.uk, citra satelit dari situs Windy.com menunjukan tingkat SO2 di Kota Wuhan berada pada 1.350 μg /m3 selama akhir pekan lalu.

Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat SO2 tidak boleh melebihi 500 μg/m3.

Badan Perlindungan Lingkungan AS, mengatakan bahwa membakar limbah medis juga dapat menyebabkan emisi SO2 yang tinggi.

Paparan tingkat tinggi dari SO2 dapat menyebabkan risiko serius bagi kesehatan.

Gas tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti asma, radang paru-paru, dan penurunan fungsi paru-paru.

“SO2 dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, dan menyebabkan iritasi mata,” kata WHO.

Sampai saat ini belum jelas apakah ada kaitan antara virus corona dan tingginya tingkat SO2 di Kota Wuhan pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan pantauan Serambinews.com di windy.com, tingkat SO2 di Kota Wuhan hari ini, Rabu (12/2/2020) pukul 12.30 WIB sudah menurun dari pekan lalu.

Kosentrasi SO2 di Kota Wuhan berada pada level 145.58 μg/m3.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved