Virus Corona
Kematian Dokter Li Memantik Kemarahan Seantero China, Amnesty International: Pengingat yang Tragis
Dokter Li Wenliang adalah sosok yang pertama kali menyadari bahaya dari wabah virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Li Wenliang adalah sosok yang pertama kali menyadari bahaya dari wabah virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun kini, doter tersebut telah meninggal dunia. Ia turut pula terjangkit virus corona.
Li sendiri adalah seorang ophthamologis dari Rumah Sakit Wuhan.
Ia menemukan virus corona ketika tengah bekerja di departemennya pada akhir Desember lalu.
Menyadari akan dampaknya yang mematikan, Li pun memperingati koleganya degan cara menyebarkan informasi lewat aplikasi WeChat.
Sayang, upayanya ini membuat dirinya harus berurusan dengan polisi.
Polisi menuding Li telah berani menyebarkan berita bohong.
Setelah korban mulai banyak yang berjatuhan, maka publik dan pemerintah China pun sadar akan bahaya yang tidak hanya mengintai mereka melainkan dunia.
Wabah itu akhirnya merebak dan membunuh lebih dari 700 orang.
Pada Jumat (7/2/2020),dokter berusia 34 tahun itu meninggal, dan memantik kemarahan seantero China.
Warga menganggap pemerintah tidak merespons peringatan dokter LI.
Direktur Regional Amnesty International untuk Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Nicholas Bequelin berujar, kasus Li adalah pengingat yang tragis.
"Tentang bagaimana obsesi pemerintah China akan 'stabilitas', mendorong negara itu untuk menekan informasi penting tentang hal yang menjadi kepentingan umum," jelasnya.
Dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Bequelin mengatakan bahwa Beijing harus belajar dari kasus Li, dan megadopsi pendekatan dengan penghormatan hak untuk memerangi virus corona.
“Tak ada yang berhak menghadapi pelecehan atau sanksi karena berbicara tentang kondisi bahaya bagi publik, hanya karena hal itu bisa mempermalukan pemerintah,” ujar dia.