Cap Go Meh di Manado
Hanya Ada di Cap Go Meh Manado, Kabasaran dan Musik Bambu Kolaborasi dengan Barongsai
Mau buktinya? Atraksi budaya khas Minahasa dan beberapa kelompok masyarakat lainnya mewarnai setiap kali Cap Go Meh digelar.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perayaan Cap Go Meh di Manado selalu menarik.
Perayaan yang digelar saban tahun ini tak hanya ekslusif milik warga Tionghoa saja.
Mau buktinya? Atraksi budaya khas Minahasa dan beberapa kelompok masyarakat lainnya mewarnai setiap kali Cap Go Meh digelar.
Seperti yang tersaji dalam Cap Go Meh Manado di pusat pertokoan Pasar 45 Manado, Sabtu (08/02/2020).
• KFC Memberikan Promo Akhir Pekan, Hanya Rp 106 Ribuan Dapat 4 Potong Ayam, 3 Nasi, 3 Minum
Tarian Kabasaran asli Minahasa berada di barisan terdepan.
Menyusul di belakang marching band SMP Hang Tuah Manado.
Kabarasan berkolaborasi dengan Tarian Barongsai. Sesuatu yang cuma bisa kita saksikan dalam Cap Go Meh Manado.

Kelompok Kabasaran ini seakan menjadi pembuka jalan bagi iring-iringan pembawa Panji, tentara langit, dewa-dewi dan para tangsin
Selain Kabasaran, unsur etnis Minahasa yang berbaur dalam Cap Go Meh di Manado ialah musik bambu.
Dua kelompok musik bambu tampil bersama dalam rombongan.
• Rekam Jejak Tohap Silaban, Pria yang Viral Cekik Polisi, Dikenal Aktivis, Kerap Menulis Hal Politik

Mereka memainkan instrumen bertema oriental. Satu di antaranya, tembang 'Wo Ai Nie'.
Alunan musik bambu berpadu indah dengan suara tabuhan tambur pengiring Barongsai.
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut yang turut bersama dalam rombongan mengatakan, perayaan Cap Go Meh di Manado merupakan simbol kerukunan dan kebersamaan.
Cap Go Meh menggambarkan keseharian kehidupan warga Manado. "Ini inkultulturasi budaya.
Perpaduan budaya Tionghoa dengan budaya lokal.