Virus Corona
Moeldoko Tegaskan Indonesia Miliki Alat Deteksi Virus Corona Setelah Kemampuan Disoroti WHO
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, Indonesia telah memiliki alat untuk mendeteksi virus corona.
Dengan demikian, kata dia, apabila ada virus corona di sampel yang diteliti akan langsung diketahui.
Apabila hasilnya positif, dapat dilakukan konfirmasi dengan sequencing karena harus dibandingkan.
Selain itu, harus dibantu dengan fasilitas bioinformatika yang membutuhkan keahlian khusus.
"Kami sudah menggunakan yang satu step saja dengan PCR, tapi primernya khusus mendeteksi virus corona 2019 dan itu bisa dideteksi dalam waktu relatif singkat, beberapa jam saja," ucap dia.
Persiapan Kemenkes
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Vivi Setiawaty menjelaskan, Indonesia sejauh ini sudah mampu melakukan pemeriksaan coronavirus.
"Bisa. Indonesia sudah bisa melakukan pemeriksaan tersebut, jadi testing kit itu sudah ada. Sejak kasus ini merebak, sudah ada pedoman dari WHO untuk deteksi coronavirus," ujar Vivi kepada Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).
Menurutnya, Indonesia sudah menyesuaikan dengan check list reagent-reagent yang dibutuhkan oleh WHO, dan WHO menerima itu.
Artinya, Indonesia memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengatasi penyebaran virus corona.
Adapun untuk melakukan pemeriksaan, spesimen yang dibutuhkan sesuai pedoman WHO.
"Spesimen yang diambil adalah orovaring/nasovaring, sputum dan serum yakni saat serum mulai sakit dan serum setelah 14 hari," kata dia.
Setelah itu, dilihat perkembangan penyakitnya dan diperiksa sesuai pedoman WHO.
Lama proses pemeriksaan
Lebih lanjut, setidaknya dibutuhkan waktu 2 hari untuk pemeriksaan virus corona.
"Spesimen yang diterima berupa dahak, jadi tidak bisa langsung masuk ke mesin, harus dikondisikan agar didapat RNA. Jadi, dilakukan ekstrasi, setelah dapat RNA lalu direaksinkan dengan reagent-reagent untuk deteksi virus termasuk coronavirus," jelas Vivi.