Dokter Penyebar Informasi Virus Corona Meninggal, Sempat Dicibir Sebar Hoaks, Kini Dianggap Pahlawan
Dokter yang mendeteksi virus corona sepuluh hari sebelum mewabah di Wuhan, China, ini akhirnya meninggal dunia pada Kamis (6/2/2020) kemarin
Baru sepuluh hari kemudian pada 20 Januari, China mengumumkan keadaan darurat akibat wabah.
Dr Li mengatakan ia menjalani tes beberapa kali untuk virus corona dan semuanya negatif.
Tanggal 30 Januari ia mengunggah lagi: "Hari ini, tes asam nukleus hasilnya positif. Akhirnya ada kejelasan."
Ia menambahkan unggahannya dengan emoji anjing yang matanya mendelik dan lidah menjulur.
Unggahan itu segera mendapat ribuan komentar dukungan.
"Dr Li Wenliang adalah seorang pahlawan," kata seorang pengguna, sembari khawatir terhadap perlakukan terhadap Dr Li dari negaranya sendiri.
"Di masa depan, bisa jadi dokter akan takut untuk menyatakan peringatan dini ketika mereka melihat tanda-tanda penyakit menular."
"Kesehatan publik membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang," kata satu komentar.
Data Terbaru Korban Meninggal Capai 636 Orang
Korban meninggal dunia akibat virus corona di Provinsi Hubei hingga Jumat (7/2) mencapai 618 orang atau bertambah 73 orang.
Total kematian akibat wabah virus corona di seluruh dunia mencapai 636 orang.
Komisi Kesehatan China seperti dilansir AFP mencatat kasus infeksi virus corona saat ini meningkat menjadi 22.112 di Provinsi Hubei atau bertambah 3.143 kasus baru.
Sekitar 15.804 orang dengan 841 diantaranya dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Total kasus infeksi virus corona di China sejauh ini mencapai 31.161.
Lebih dari 4.800 penderita saat ini dalam kondisi butuh perawatan serius.
Jumlah infeksi virus corona diprediksi masih akan tumbuh signifikan.
Pemerintah China mengatakan lebih dari 26 ribu saat ini dicurigai terkena infeksi virus corona.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Dokter di Wuhan yang Pertama Kali Umumkan Virus Corona Meninggal, Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil