Pasien Suspect Corona Sudah Pulang Rumah
Pasien suspect virus Corona Wuhan (2019nCoV) RSUP Prof Kandou Manado telah diizinkan pulang ke rumah. Pasien berinisial G
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pasien suspect virus Corona Wuhan (2019nCoV) RSUP Prof Kandou Manado telah diizinkan pulang ke rumah. Pasien berinisial G itu sebelumnya menempati di Ruang Isolasi Irina F. Kini dia tak terlihat lagi di sana.
"Iya sudah pulang sejak beberapa hari yang lalu," kata Humas RSUP Prof Kandou Deddy Sondakh saat dihubungi Tribun Manado, Senin (3/2/2020). Ia melanjutkan, pasien telah diizinkan pulang sejak Kamis (30/1/2020). "Iya benar sudah (pulang) sejak Kamis lalu," ujar Dedy.
• Tenaga Harian Lepas di Bolsel Bakal Direkrut Kembali Bulan Ini, Bupati : SK Segera Terbit
Kata dia, pada Kamis malam itu, sudah diperbolehkan pulang. Pasien ada yang menjemput. "Ada yang jemput atau yang mendampingi tetapi saya tidak tahu dari pihak keluarga atau bukan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pasien tersebut telah diperiksa dan dinyatakan negatif virus Corona. "Bukan Corona virus ya," kata dr Agung Nugroho SpPD (K) Kamis pekan lalu. Kata dia, hasil 2 kali pemeriksaan negatif.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat wabah Corona terus bertambah. Jumlah korban yang meninggal di wilayah Cina daratan bahkan sudah melampaui jumlah korban jiwa akibat wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) pada tahun 2003.
Hingga Senin kemarin, data Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi bahwa sudah 361 orang yang tewas akibat virus Corona di daratan utama Cina. Sementara satu korban lainnya meninggal di Filipina. Dengan demikian total sudah 362 orang yang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan ini. Angka kematian ini naik hingga 57 pasien dalam waktu kurang dari 24 jam.
Jika dibandingkan dengan wabah SARS tahun 2003 yang menginfeksi 5.327 orang di daratan utama Cina, korban tewas akibat SARS di wilayah Cina kala itu mencapai 349 orang. Adapun secara keseluruhan wabah SARS yang juga disebabkan oleh patogen yang mirip dengan virus Corona baru asal Wuhan dan juga berasal dari Cina, menewaskan 774 orang di Cina dan berbagai negara. Selain Cina, korban tewas terbanyak akibat SARS ada di wilayah Hong Kong.
• Disperindagkop Bolsel Bakal Ubah Pasar Toluaya Jadi Pusat Kuliner
Secara keseluruhan kasus virus Corona yang terkonfirmasi di wilayah Cina hingga Minggu (2/2) waktu setempat mencapai 17.205 kasus. Jumlah ini melonjak sebanyak lebih dari 2.800 kasus atau nyaris 20 persen dibanding sehari sebelumnya.
Sementara secara global, CNN menyebut ada 17.384 kasus virus Corona yang dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 24 negara di luar Cina dan wilayah administrasi khususnya seperti Hong Kong dan Macau. Jumlah kasus terbanyak di luar Cina ada di Jepang dengan 20 kasus dan Thailand dengan 19 kasus.
Pemerintah Cina sendiri telah mengambil beberapa langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran sejak mewabahnya virus Corona. Di antaranya adalah isolasi yang dilakukan di Kota Wuhan, yang disebut sebagai lokasi pusat asal virus tersebut.
Pemerintah setempat juga mengambil langkah pembangunan rumah sakit yang dikebut hanya sekitar 10 hari untuk menangani wabah. People's Liberation Army (PLA) atau Tentara Pembebasan Rakyat telah mengirim 1.400 dokter dan perawat militer ke Wuhan atas perintah langsung Presiden Cina Xi Jinping.
Akibat epidemi yang melebihi kasus SARS, Pemerintah Cina telah mengendalikan pengiriman barang-barang kebutuhan pokok kepada orang-orang yang tinggal di Kota Wuhan. Penyiar Cina Central Television (CCTV), melaporkan bahwa tim logistik cadangan yang terdiri dari pasukan yang berbasis di Hubei telah mengirim 200 ton pasokan bahan makanan ke supermarket di Wuhan menggunakan 50 truk militer. Secara total tim ini mencakup 260 perwira militer dari pasukan darat dan udara PLA sebanyak 130 truk.
• Harapan Wali Kota di Musim Penghujan
Sementara itu seluruh negara G7 --Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat-- semuanya memiliki penderita virus corona, rencananya akan melakukan rapat darurat untuk mengambil tindakan bersama. (tribun network/cnn/dod/ang)