Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasien Corona Meninggal di Filipina: Korban Meninggal Sudah 305 Orang

Filipina menjadi negara pertama di luar China yang dilaporkan memiliki korban meninggal karena virus corona jenis baru (2019-nCoV).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Handout / PPD / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

Seharusnya total ada 245 orang masuk ke dalam data untuk dipulangkan ke Tanah Air. Namun, empat orang WNI ternyata memilih tetap tinggal di Wuhan. Sementara tiga WNI lainnya tidak dapat dipulangkan lantaran tidak memenuhi persyaratan untuk terbang. ”Pada proses menjelang kepulangan, terdapat empat WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok dan tiga WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang,” sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri pada Minggu (2/2).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, empat WNI yang menolak dipulangkan itu lantaran mereka sudah merasa nyaman tinggal di China. "Jadi 238 menurut data. Nanti saya akan cek ulang karena mestinya yang hadir di sini 245.

Empat orang menyatakan tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana,” kata Terawan di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Minggu (2/2). ”Dia lebih kerasan meskipun kita sudah tawarkan semua. Mereka sudah membuat surat pernyataan,” sambungnya.

Sementara tiga orang lainnya batal dievakuasi karena alasan kesehatan. Mereka tak lolos screening oleh Pemerintah China. "Tiga orang tak lolos screening yang dilakukan Pemerintah China yang meliputi bertahap, 3 tahap mereka harus jalani. Dan itu membuat kita merasa nyaman, bahwa yang berangkat ini sudah dinyatakan pemerintah China bahwa itu orang-orang sehat," jelas dia.

Peresmian Gedung GMIM ke-1.000 Diberi Nama Wilken

Dari Bandara Hang Nadim Batam, 238 WNI itu kemudian langsung diterbangkan kembali ke Pulau Natuna dengan menumpang dua pesawat Boeing 737-400 dan satu pesawat Hercules C130 milik TNI AU.

Menurut Terawan, kondisi para WNI itu semuanya dalam keadaan sehat. "Semua sehat. Lari saja bisa, jalan bawa barang bisa, tadi turun dari pesawat jalan bisa, sehat kan artinya," kata Terawan di Lanud Raden Sadjad, Natuna.

Selain itu, lanjut Terawan, seluruh WNI yang sudah tiba di Tanah Air tidak menunjukkan gejala-gejala awal terjangkit Virus Corona. Seluruh WNI sudah melewati pemeriksaan kesehatan. "Dari tes awal, suhunya enggak ada yang naik, enggak ada yang batuk, pilek, sesek. Itu dulu yang penting, karena ini kan corona," lanjut Terawan.

Meski saat ini kondisi  WNI sehat, Terawan menyebut pemerintah tetap mewajibkan seluruh WNI yang dievakuasi tersebut untuk menjalani observasi selama dua pekan. "Itu tidak cukup, kita harus pantau selama dua minggu, kita lihat kita amati. Tadi pemeriksaan awal semua sudah dilakukan," kata Terawan.

Terawan berharap seluruh WNI bisa tenang dan enjoy menghadapi masa observasi selama dua pekan. Sebab, inilah kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai antisipasi terjangkit virus corona setelah pulang dari Wuhan, China.

Pemerintah juga berharap agar para WNI bisa menerima kondisi lokasi observasi yang disediakan pemerintah.  "Tim dokternya juga sudah lengkap, bahkan ada dokter kandungan, saya harapkan semua bisa tenang, enjoy," kata Terawan. (git/rin/dod/tribun network/cnn)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved