Tonsu Pertanyakan Operasional Pesawat di Bandara Siau
Anggota DPRD Sulut, Tonny Lasut (Tonsu) mempertanyakan, soal aktivitas operasional pesawat nanti di Bandara yang baru ini.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bandara Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) sudah selesai dibangun, namun belum kunjung lepas dari kekhawatiran operasionalnya nanti.
Anggota DPRD Sulut, Tonny Lasut (Tonsu) mempertanyakan, soal aktivitas operasional pesawat nanti di Bandara yang baru ini.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau pembangunan Bandara Siau, Sabtu (1/2/2020).
Kekhawatirannya itu berkaca dari kasus penghentian layanan Wings Air Rute Naha-Manado, Melonguane-Manado dan Tobelo-Manado, akhir tahun lalu.
Layanan itu dihentikan karena penumpang minim sehingga maskapai merugi
"Alasannya avtur mahal," katanya.
Ia memahami layanan ini menyangkut bisnis juga, jika pesawat tak penuh penumpang mana mau beroperasi
"Takutnya di sini (Siau) lebih rugi lagi (maskapai)," kata dia.
Operasional pesawat di bandara ini bisa untuk jenis ATR 72 dan Tipe pesawat perintis seperti Cesna. Bandara ini panjangnya 1.330 meter.
Age bisa didarati pesawat model yang lainz, run away bandara baiknya dibuat sampai 1.600 m, atau 1.900 m, dan bisa berkembang hingga 2.000 m
"Namanya komersial pasti mau untung, Ke depan bisa didarati tipe bombardir dan Boeing," kata Mantan Bupati Sitaro ini.
Pemkab Sitaro sudah mengantisipasi dengan membebaskan lahan hingga bisa dibangun Run Away 2.000 m
"jadi kalau lahan sudah tak masalah.," ungkap Politisi PDIP ini
Edison Saragih, Pejabat Kementerian Perhubungan RI mengatakan, Bandara yang ad sekarang sesuai master plan baru panjangnya 1.330 m.
Kemenhub RI akan melakukan trigger lebih dulu dengan operasional pesawat perintis dulu, kemudian berkembang. (ryo)