Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penolakan Turis China Trending di Twitter, Indonesia Langgar HAM

Virus corona dari Wuhan China berujung ke kunjungan turis asal negara tirai bambu itu di Indonesia. Masalah ini sempat mendapatkan tanggapan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
thatsmags.com
Ilustrasi Turis China 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona dari Wuhan China berujung ke kunjungan turis asal negara tirai bambu itu di Indonesia. Masalah ini sempat mendapatkan tanggapan dari masyarakat.

Masyarakat bahkan meminta pemerintah untuk sementara membatalkan kedatangan kunjungan turis dari Cina. Alasannya karena mewabahnya virus corona baru yang muncul pertama kali dari Kota Wuhan, Cina dan telah menyebar ke sejumlah negara lain.

Begini Gurauan Menkes Terawan kepada Pasien Suspect Corona di Manado

Warganet pun ramai menyoroti hal tersebut sehingga topik mengenai pelarangan turis asal China masuk ke Indonesia pun menjadi trending topik di lini masa Twitter di Indonesia. Tanda pagar atau tagar #TolakSementaraTurisChina menjadi topik terpopuler kedua di Twitter.

Hingga pukul 17.29 WIB, sudah ada 33,3 ribu twit mengenai hal tersebut. Selain akun di atas, sejumlah warganet nampak memberikan dukungan terhadap penolakan sementara turis China masuk ke Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona.

Lantas, berapa jumlah turis asal China yang masuk ke Indonesia? Jumlah turis China di Indonesia Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2019 mencapai 1,29 juta.

Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 11,55 persen dibandingkan kunjungan pada November 2018. Sementara, secara kumulatif dari Januari-November 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 14,92 juta.

Angka tersebut naik sebesar 3,55 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018, sebanyak 14,4 juta kunjungan. Menurut kebangsaan, data BPS menunjukkan, wisman dari China masuk dalam tiga besar kunjungan terbanyak ke Indonesia.

Begini Harga Minyak dan Saham saat Penyebaran Virus Corona

Berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wilayah ini: Wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,83 juta kunjungan (19,01 persen) Wisman berkebangsaan China 1,92 juta kunjungan (12,87 persen) Wisman berkebangsaan Singapura 1,74 juta kunjungan (11,64 persen) Wisman berkebangsaan Australia 1,26 juta kunjungan (8,47 persen) Wisman berkebangsaan Timor Leste 1,10 ribu kunjungan (7,39 persen) Secara kumulatif (Januari–November 2019), wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 18,11 persen, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan, wilayah Asia selain Asean memiliki persentase penurunan terbesar yaitu 9,93 persen.

Gubernur Sumbar Sambut 150 Turis China

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyambut kedatangan 150 wisatawan asal Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Cina, yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.

Para wisatawan itu tiba dengan pesawat Citilink yang dicarter pada Minggu (26/1/2020) sekitar 06.24 WIB. Penyambutan dilakukan Irwan setelah 150 turis itu melewati pemeriksaan suhu tubuh. "Kami ucapkan selamat datang di Sumatera Barat. Selamat menikmati pesona alam, semoga anda senang dan terhibur selama berada disini," kata Irwan Prayitno.

Menurut Irwan, dari hasil pemeriksaan suhu tubuh, seluruh turis asal Cina itu dinyatakan dalam keadaan sehat. Kedatangan para turis ini juga sudah dijadwalkan sebelum merebaknya virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Rencananya 150 turis asal Kunming ini akan melawat ke sejumlah destinasi wisata di Sumatera Barat selama lima hari. Mereka akan mengunjungi daerah Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh. "Kehadiran turis ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar," kata Irwan.

Meski demikian, Irwan menyatakan, Sumatera Barat sudah meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Saat ini di BIM sudah ada thermo scanner sebagai alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi virus corona," jelas Irwan. 

Tolak Turis China ke Indonesia Langgar HAM

Geger kasus virus Corona yang terjadi di China membuat khawatir masyarakat di belahan dunia lainnya. Pasalnya, virus tersebut belum ditemui obat khusus untuk menangkalnya dan hingga kini korban yang dikutip dari AFP, menjadi 56 orang dan dikabarkan yang sudah terjangkit virus mendekati 2.000 orang.

Karena banyaknya korban dan orang yang terjangkit, akun Twitter ramai membagikan tweet berisi tagar 'Tolak Sementara Turis China'. Penolakan tersebut menjadi trending topic di Twitter pada Minggu (26/1). Tagar #TolakSementaraTurisChina viral dikarenakan banyaknya turis yang datang ke Indonesia.

Netizen kemudian meminta Pemerintah Indonesia untuk mengisolasi Indonesia dari turis-turis asal China untuk mencegah wabah virus Corona. Netizen juga menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang menerima 174 turis asal Kunming, China, di Bandara Internasional Minangkabau di Padang.

Sandiaga Uno Setuju Dengan Jokowi Soal Pilpres 2024, Dia Tak Mau Terjebak

Ratusan turis tersebut disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Sekda Sumbar Alwis. Warganet juga protes kepada Pemprov Sulawesi Utara karena kedatangan tujuh turis di Manado yang terindikasi terjangkit virus corona. Namun, pihak Lion Air selaku maskapai telah membantah indikasi tersebut.

Beberapa membagikan beberapa bentuk pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjangkit virus corona. Misalnya, gunakan masker, hingga sering cuci tangan. Beberapa warganet malah sekongkol untuk menjadikan tagar #TolakSementaraTurisChina masuk ke jajaran trending topic di dunia.

Diketahui sebelumnya, tujuh penumpang Lion Air JT 2742 dari Changsa, China menuju Manado pada Sabtu (25/1/2020) sempat dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) untuk pemeriksaan terkait virus corona. Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihartono mengatakan, ketujuh penumpang tersebut dinyatakan negatif atau tak terjangkit virus corona.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan secara intensif oleh pihak terkait (tim medis beserta tim Kantor Kesehatan Pelabuhan/ KKP Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi) dinyatakan negatif atau tidak terindikasi (tidak memiliki tanda-tanda) virus dimaksud," kata Danang.

Danang mengatakan, layanan penerbangan tersebut telah dioperasikan sesuai standar prosedur. Pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LJM berangkat sesuai jadwal pada 14.40 waktu setempat (Time in Changsha, Hunan) dan mendarat di Sam Ratulangi pukul 19.59 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08). Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh kru dan 176 tamu atau penumpang.

"Penerbangan JT-2742 sudah dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan," ujarnya.

Dia memaparkan, ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron) untuk menurunkan penumpang, petugas kesehatan terlebih dahulu masuk ke dalam kabin pesawat guna melakukan pemeriksaan kepada seluruh tamu dan awak pesawat. Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara kepada awak pesawat dan tamu atau penumpang, terutama tindakan antisipasi sesuai pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 3 Januari 2020.

"Dalam langkah preventif pencegahan dimaksud, Lion Air telah menjalankan operasional dengan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat," terangnya.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menyerukan agar pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China.  Hal ini dilakukan agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Indonesia.

"Demi keselamatan warga, sebaiknya pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China, sampai situasi memungkinkan," kata Hasanuddin.

Hasanuddin juga mengimbau agar warga negara Indonesia yang berada di Wuhan Cina, tempat awal ditemukannya virus Cina untuk tidak panik.  Dari data yang dihimpun, sebanyak 93 warga negara Indonesia berada di Wuhan dan mayoritas adalah mahasiswa.

Sebelumnya, KBRI Beijing mencatat 428 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei dan 200 diantaranya di Wuhan.  Namun sebagian besar sudah pulang ke Tanah Air untuk mengisi liburan musim dingin yang bertepatan dengan masa libur Tahun Baru Imlek dan libur semester.

"Pemerintah juga harus terus secara masif memantau keberadaan WNI yang masih tertahan di China. Kabar yang saya terima sejauh ini kondisi WNI di Wuhan baik dan sehat," kata purnawirawan TNI berpangkat Mayjen ini.

Sementara itu, pemerintah Indonesia tak bisa menutup masuknya Warga Negara China datang ke tanah air sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Corona. "Pemerintah tidak bisa menutup masuknya WNA asal China," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana.

Pemerintah Indonesia akan dianggap melanggar HAM, ketika melarang WNA China datang. "Karena itu dianggap melanggar HAM dan bisa diprotes oleh pemerintah China," jelas Prof Hikmahanto.

Yang pemerintah bisa lakukan menurut dia melakukan pengecekan kesehatan yang teliti ketika siapapun yang berasal dari China. "Pengecekan yang teliti wajib dilakukan apakah menderita demam tinggi atau tidak," ucapnya.

"Kalau ada yang terindikasi maka harus dipisahkan dan langsung dibawa ke RS untuk dilakukan pengecekan," tambahnya.

Selain itu pemerintah perlu segera mengeluarkan peringatan atau travel warning bagi warga negara Indonesia bepergian ke China. Hal itu perlu dilakukan seiring dengan merebaknya virus corona di wilayah tersebut.

"Pemerintah perlu membuat travel warning ke masyarakat Indonesia ke China," ujar Prof Hikmahanto.

Melalui travel warning itu, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan kunjungan ke China, jika tidak penting dan mendesak. "Bila tidak ada urusan urgen sebaiknya tidak melakukan kunjungan ke sana," jelas Prof Hikmahanto. Dengan demikian menurutnya mewabahnya virus yang mematikan itu bisa diantisipasi tidak menyebar di Indonesia. Pun tidak adanya korban warga Indonesia. (Tribun Network/ria/mal/wly/kps)

Berikut ini 13 negara yang mengkonfirmasi adanya temuan kasus virus corona:

1. Kanada

2. China

3. Jepang 

4. Singapura 

5. Malaysia

6. Korea Selatan 

7. Taiwan 

8. Thailand 

9. Amerika Serikat

10. Vietnam

11. Nepal

12. Perancis

13. Australia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved