Sulut Hebat
Kunjungan Turis Cina ke Sulut Ditaksir Setor Rp 4 Triliun
Pariwisata saat ini jadi satu di antara pondasi perekonomian Sulut. Pemerintah cukup gencar mengembangkan pariwisata
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pariwisata Sulut kembali ditantang isu merebaknya Virus Corona dari Wuhan, Cina.
Pariwisata saat ini jadi satu di antara pondasi perekonomian Sulut. Pemerintah cukup gencar mengembangkan pariwisata.
Di tahun 2019, sesuai data Satgas Pariwisata Sulut, sekitar 153.000,
Perkembangan kunjungan wisatawan asing pun menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.
2016 di Sulut kedatangan 40.624 wisatasan mancanegara.
• Menkes Cek Pasien Diduga Terpapar Virus Corona di RSUP Kandou, Terawan: Dia Rela Diperiksa Terus
Meningkat pesat 100 persen lebih di tahun 2017 sebesar 86.976 turis.
Naik lebih pesat di 2018, sebanyak 124.830 wistawan asing
Dino Gobel, Ketua Satgas Pariwisata Sulut mengatakan, dampak pariwisata memberikan multiplayer efek bagi Sulut, ini harus jadi peluang dimanfaatkan masyarakat
Bukan tanpa dasar, turis Cina mengelontorkan dana cukup besar ketika melancong di Sulut.
• Ferry Liando Kritik Rekrutmen Dadakan Kepala Daerah, Sindir Kantor Parpol Berlumut
Dari hitungan Satgas Pariwisata Sulut, turis Cina menghabiskan Rp 15-25 juta dengan masa tinggal 5 hari 4 malam. Hitugan kasarnya angka yang muncul hampir Rp 4 triliun.
Turis non China (Eropa, USA, Aussie, Asia lainnya) bisa sampai Rp 30-75 juta dengan masa tinggal di atas 1 Minggu.
Dana ini dinikmati masyarakat Sulut, baik dari bidang perhotelan, rumah makan, UMKM, pertanian, perkebunan dan perikanan
Dino menjelaskan, jumlah kamar hotel yang tersedia terbagi dalam 3 kategori, untuk hotel berbintang 5 sebanyak 250 kamar, bintang 4, 900 kamar dan bintang 3, 150 kamar dan bujet 300 kamar.
• Cewek Manado - Melissa Grace Tansil Rayakan Imlek, Ini Harapannya di Tahun Tikus
Dino Gobel mengatakan, isu Virus Corona telah diantisipasi oleh Pemprov Sulawesi Utara maupun Kementerian Kesehatan RI dengan beberapa prosedur pemeriksaan.
Antispasi pertama kata Dino, dilakukan bersama otoritas Bandara Sam Ratulangi di bandar udara, terutama untuk wisatawan yang datang dari Tiongkok, Cina.