Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK

KPK Dinilai Tidak Netral, Firli Bahuri Bertemu Orang Kuat Jokowi, Rocky Gerung: Tak Wajar Etikanya

Hal itu disampaikan melalui channel YouTube pribadinya Rocky Gerung Official yang tayang pada Selasa (21/1/2020).

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Tribunnews/Irwan Rismawan/Tribun Batam
Rocky Gerung kritik Ketua KPK Firli Bahuri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kritikan Pengamat Politik Rocky Gerung terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri,

terkait persoalan yang melanda lembaga antirasuah saat ini.

Rocky Gerung mengomentari pertemuan Pimpinan KPK, Firli Bahuri dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Rabu (15/1/2020).

Hal itu disampaikan melalui channel YouTube pribadinya Rocky Gerung Official yang tayang pada Selasa (21/1/2020).

Rocky Gerung menilai hal itu merupakan sesuatu yang tidak layak.

"Wajarkah Pimpinan KPK kemudian dipanggil oleh, menghadap bahasanya, saya tidak tahu tapi media menggunakan katanya menghadap," tanya presenter.

"Mungkin ingin meminta pengamanan soal investasi tapi itu tidak layak secara etika bernegara," jelas Rocky Gerung.

Rocky Gerung kembali kritik Presiden.1
Rocky Gerung kembali kritik Presiden.1 (Capture Kanal Youtube Rocky Gerung)

Pasalnya, KPK dinilai sebagai lembaga etik yang seharusnya tidak bertemu dengan Luhut yang merupakan bagian dari lembaga eksekutif.

"Karena KPK itu lembaga yang moralnya itu melampaui eksekutif, melampaui legislatif karena dia lembaga etis."

"Sementara Menko itu kepala Birokrasi saja, memang namanya Menko tapi kan enggak ada portofolio moral, portofolio etis," ucap Rocky Gerung.

Yang menjadi pertanyaan mengapa KPK mau bertemu dengan Menko Marves.

"Jadi software demokrasi ada pada KPK, software demokrasi adalah upaya untuk menghasilkan birokrasi yang bermutu gitu."

"Sementara itu Menko itu hardware alat doang, jadi ngapain alat itu manggil batin, manggil jiwa, KPK itu jiwa itu jadi itu soalnya," tanya Rocky Gerung.

Pengamat Politik menilai, seharusnya pertemuan itu dilakukan secara terbuka.

"Nah itu memperlihatkan kenapa KPK mau itu soalnya kan mustinya paling enggak di tempat netral ada konsultasi kepentingan yang mesti dibuka," kata dia.

Ketua KPK Firli Bahuri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Ketua KPK Firli Bahuri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). (Tribunnews.com)
Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved