Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tahun Baru Imlek 2020

Kenapa Imlek selalu Jatuh pada Bulan Januari atau Februari? Berikut Penjelasannya

Menurut Rohaniawan Umat Tridharma di Manado, Fery Sondakh, Penanggalan Imlek didasarkan pada gabungan perhitungan peredaran bulan.

Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN
Suasana perayaan malam Tahun baru Imlek di Manado 

Siklus 60 tahun (ganzhi atau liushi). Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhou dengan menambahkan penerapan bulan ganda/lun dan bulan pertama satu
tahun dimulai dengan titik balik matahari pada musim dingin.

Kalender “sifen” (empat triwulan) ditetapkan sekitar tahun 484 SM yang adalah kalender pertama yang memakai perhitungan lebih akurat dengan menggunakan penanggalan matahari 365 1/4 hari.

Kalender ini diterapkan pada zaman dinasti Qin.

Pada masa Dinasti Ch’in (tahun 221-207 SM) Raja Ch’in yang dapat menguasai dan mempersatukan daratan Tiongkok (bagian tengah sampai timur) berhasil menetapkan perhitungan awal tahun Imlek terhitung dari tahun kelahiran

Khong Hu Cu. Kaisar Wu dari dinasti Han Barat tahun 104 SM mereformasi kalender baru.

Kalender Taichu (permulaan Agung) mempunyai tahun dengan titik balik matahari musim dingin pada bulan ke 12 dan menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan (satu bulan menjadi 29 atau 30 hari).

Perayaan Imlek dimaknai sebagai ungkapan syukur dari peristiwa fenomena alam dimana terjadi pergantian
musim dari musin dingin ke awal musim semi.

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya keagamaan bagi umat BUDDHA TRIDHARMA sebagai wujud syukur atas keselamatan dan rejeki kehadirat Thian Tuhan Yang Maha Esa yang sudah berkenan memberikan putaran siklus tahunan untuk memulai rangkaian hidup baru di hari pertama dan mengakhiri detik terakhir tahun yang lama yang disebut “Wan Tan”.

Malam pergantian tahun juga dikenal dengan istilah “Chuxi” dengan melaksanakan persembahyangan di Tempat-Ibadat Tridharma/klenteng.

Perayaan tahun baru Imlek dimulai di hari pertama (zheng yue) dan berakhir di hari ke limabelas (cap go meh).
Umat Tridharma merayakan Imlek dengan melakukan berbagai persiapan fisik dan rohani.

Diawali dengan upacara sembahyang Bwe Ge yaitu upacara sembahyang untuk mensyukuri segala berkah Tuhan selama satu tahun berjalan.

Melakukan pembersihan fisik Tempat Ibadat Tridharma dan rumah-rumah umat Tridharma sebagai wujud untuk membersihkan raga jasmani kita menyambut Imlek.

Sembahyang “Sang Sin” yaitu sembahyang menghantar Su Beng Cao Kun melaporkan tingkah laku perbuatan serta doa umat Tridharma kehadapan “Giok Hong Siong Tee” Tuhan Yang Maha Esa.

Sembahyang “Tie Sik” yaitu sembahyang akhir tahun Imlek sekaligus menyambut detik pertama tahun baru Imlek (Chuxi).

Sembahyang Tie Sik dilakukan oleh seluruh umat Tridharma untuk memberikan hormat laku bakti ke leluhur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved