Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DKI Jakarta

Balasan Pendukung Anies Untuk Ade Armando, Sebut Pemimpin yang Buat Hancur DKI Jakarta karena Banjir

Namun tidak hanya ramai tentang bagaimana penangan banjir, kejadian tersebut juga tidak lepas dari bumbu-bumbu politik yang ada.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Kompas TV Youtube
Pendukung Anies serang balik Ade Armando, soal kritik Anies pemimpin hancur tak bisa atasi masalah banjir. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di awal tahun 2020 yang lalu sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya terendam banjir.

Namun tidak hanya ramai tentang bagaimana penangan banjir, kejadian tersebut juga tidak lepas dari bumbu-bumbu politik yang ada.

Aktivis Pengkritik Anies Baswedan, Ade Armando menjelaskan apa yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta tidak bisa lepas dari politik.

"Kemudian kalau ditanya apa ini memang ini politis, iya dong itu nggak usah dibantah," kata Ade dikutip dari Program AIMAN bertajuk Mendadak Politik di Banjir Ibu Kota, Minggu (19/1/2020).

Namun tidak hanya ramai tentang bagaimana penangan banjir, kejadian tersebut juga tidak lepas dari bumbu-bumbu politik yang ada.

Gubernur Anies dinilai telah gagal menuntaskan permasalahan banjir padahal dirinya dibantu oleh 73 tim percepatan pembangunan.

Aktivis pembela korban kejahatan seksual Ade Armando
Aktivis pembela korban kejahatan seksual Ade Armando (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Tidak berhenti di situ, Ade mengatakan tim ini mendapat kucuran dana miliaran untuk menjalankan tugasnya.

"Seharusnya Anda (Gubernur Anies, red) bekerja dengan baik karena ini uang rakyat," ujar Ade.

"Dan ini dilakukan dengan tidak baik, memang perlu dikritik," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ade juga mengkritik kebijakan penutasan masalah banjir antara langkah normalisai dan naturalisasi.

Diketahui sebelumnya Gubernur Anies pernah silang pendapat dengan Kementerian PUPR, Basuki Hadimuljono soal kedua konsep menyelesaian banjir ini.

Ade perpandangan titik permasalahannya bukan mana yang lebih baik antara normalisasi atau naturalisasi.

Tapi yang terpenting adalah langkah nyata yang diambil oleh Gubernur Anies.

"Kalau Anies percaya jawabannya naturalisasi, mestinya ada bukti-bukti yang ditunjukkan proses naturalisasi dilakukan dengan baik," beber Ade.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi kawasan Kampung Pulo, Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi kawasan Kampung Pulo, Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020). (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

"Buktinya adalah normalisasi sudah berhenti, naturalisasi tidak dilakukan," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved