Kisah Klenteng Kwan Im Berisi Waruga di Minahasa, Ada Pengunjung Cina Setelah Dapat Petunjuk Gaib
Klenteng biasanya berdiri di daerah pecinan. Tapi Klenteng Dewi Kwan Im ini berdiri di daerah pedalaman Minahasa.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
Tak jauh dari situ, terdapat klenteng. Bangunan klenteng mirip rumah biasa.
Arsitektur khas klenteng berupa atap melengkung dan hiasan naga dan macan tak nampak.
Sambil nyeruput kopi dan hidangan, Tribun bercakap - cakap dengan Tenny perihal keberadaan waruga dan klenteng itu.
Cerita yang beredar, arca Dewi kwan Im muncul secara gaib di saat ritual di waruga tersebut.
Kemudian muncul pesan jika sebuah klenteng musti dibangun di samping waruga.
Tribun mengonfirmasi cerita itu pada Tenny. Jawabannya bersayap. Misteri justru kian menebal.
"Mengapa Klenteng tersebut berdiri di sini, hal itu adalah bagian dari abstraksi budaya yang sukar dijelaskan," kata Tenny.
Tenny mengatakan, bangunan Klenteng dibangun puluhan tahun lalu oleh sejumlah donatur.
Bersamaan dengan itu, Majelis Buddhayana dari Sulut, Gorontalo serta Surabaya datang berkunjung.
"Kini akan dibangun bangunan Klenteng baru samping bangunan yang lama, arca Dewi Kwan Im untuk sementara ditaruh di suatu ruangan di bangunan Klenteng yang lama," kata dia.
Tribun dipersilahkan menyaksikan Waruga dari dekat.
Saat hendak minta izin masuk Klenteng, Heni menatap Tribun dengan tajam.
Matanya tak berkedip. Sorotnya menembus hati. Tak bisa sembarangan melihat arca itu, apalagi memotretnya.
Pada akhirnya Tribun diizinkan masuk setelah membeber maksud hanya ingin membuat tulisan.
Arca tersebut berwarna putih, terbuat dari batu giok.