Prabowo Tenangkan Prajurit TNI: Erick Thohir Konsultasi soal ASABRI
Pertama kali mendengar dan menerima laporan dugaan kasus korupsi bernilai Rp 10 triliun lebih, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Arya enggan menyebutkan berapa nilai utang yang belum dibayarkan kedua pengusaha tersebut. Dia berharap pembayaran utang itu bisa membantu ASABRI untuk melalukan pembenahan. "Kita harapkan kedua orang ini bisa penuhi tanggungjawabkan utangnya supaya bisa bantu Asabri dalam pembenahan," ujarnya.
Lebih jauh Arya menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan masalah keuangan di kedua perusahaan asuransi ASABRI dan Jiwasraya itu adalah keduanya berinvestasi di saham-saham dinilai yang tidak bagus.
"Kemudian soal bermain investasi seperti itu, dari laporan yang kami terima memang ada investasi (ASABRI) di saham-saham tidak bagus yang sebabkan memang perlu dibenahi," kata Arya.
Perbedaannya, lanjut Arya, saat ini Asabri masih mampu membayar klaim yang diajukan prajurit TNI, anggota Polri dan ASN Kementerian Pertahanan. Sementara Jiwasraya tak bisa melakukan tersebut.
"Secara operasional (Asabri) tidak ada masalah, artinya kalau ada klaim dia bisa bayar. Agak beda dengan Jiwasraya. Jadi (ASABRI) kalau misalnya ada yang pensiun tetap bisa dibayarkan klaimnya," jelasnya.
Selain itu, penanganan untuk masalah di kedua perseroan berbeda. Untuk Jiwasraya, pemerintah tengah mencari beberapa skema yang salah satunya adalah mencari investor. Sementara untuk ASABRI, kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu perlu berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo.
“Kalau Jiwasraya bisa masuk investor, karena kan bisnis jual produk, maka mekanisme Jiwasraya tak bisa seperti ASABRI. Dia (Asabri) asuransi sosial tak jual produk. Kita sedang cari solusi untuk mereka (ASABRI),” jelas Arya. “Nanti kita laporkan ke Pak Mahfud (Menkopolhukam) pak Menhan (Prabowo Subianto) gimana penanggulangan Asabri,” tambahnya.
Beroperasi Normal
ASABRI buka suara soal dugaan adanya korupsi senilai lebih dari Rp 10 triliun di tubuh perusahaan asuransi untuk prajurit TNI, anggota Polri dan ASN Kementerian Pertahanan tersebut.
Dalam keterangan resmi perusahaan Asabri mengatakan kegiatan operasional perseroan, terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan normal dan baik.
• Harley Mangindaan Daftar Wali Kota Manado di Partai Demokrat
"ASABRI dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," demikian bunyi keterangan manajemen ASABRI.
Perseroan mengklaim selalu mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.
"Manajemen ASABRI terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta ASABRI dan stakeholders," jelasnya.
ASABRI juga menyinggung soal penempatan investasi. Seperti diketahui, saham-saham yang menjadi portofolio ASABRI berguguran sepanjang 2019. Bahkan, 14 emiten di portofolio saham ASABRI tercatat rontok hingga 90 persen.
ASABRI menilai penurunan harga saham itu bersifat sementara menyesuaikan kondisi pasar modal. Manajemen mengklaim sudah memiliki mitigasi untuk memulihkan penurunan tersebut.
"Dalam melakukan penempatan investasi, ASABRI senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," katanya. (Tribun Network/gta/ria/wly)