Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prabowo Tenangkan Prajurit TNI: Erick Thohir Konsultasi soal ASABRI

Pertama kali mendengar dan menerima laporan dugaan kasus korupsi bernilai Rp 10 triliun lebih, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Prabowo Subianto 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pertama kali mendengar dan menerima laporan dugaan kasus korupsi bernilai Rp 10 triliun lebih, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak habis pikir ada yang tega mempermainkan uang prajurit.

Hal itu karena dari total asset PT ASABRI yang mencapai Rp35 triliun lebih berasal dari potongan 4,75 persen setiap bulan dari gaji pokok prajurit TNI dan PNS TNI baik yang berada di Mabes TNI, Angkatan Darat, Laut, Udara maupun yang di Kementerian Pertahanan.

Pengakuan Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Dijanjikan Dolar AS hingga Kesejahteraan Bangsa

"Awal mendengar dan menerima laporan terkait kasus ASABRI beliau tak habis pikir ada yang tega mempermainkan uang prajurit," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa(14/1).

Untuk itu ia mengatakan saat ini Prabowo tengah mempelajari kasus tersebut sambil menunggu laporan lengkap dari Kementerian BUMN, Manajemen PT ASABRI, dan hasil audit terhadap perusahaan plat merah tersebut. Dahnil mengatakan, Prabowo juga mendukung proses hukum tersebut dengan tegas apabila nantinya memang terbukti ada korupsi.

"Proses hukum dengan tegas bila terbukti memang ada korupsi, disisi lain bagi Menhan yang paling utama adalah dana prajurit tidak terganggu dan aman," kata Dahnil.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun juga berusaha menenangkan kondisi prajurit hingga pensiunan TNI menyusul mencuatnya isu dugaan korupsi di PT ASABRI (Persero). "Pak Prabowo berusaha menenangkan supaya prajurit, para pensiunan tetap tenang," ujar Dahnil.

Selain itu, kata Dahnil, Prabowo tengah menunggu data dan laporan yang sedang disiapkan Kementerian BUMN. Sebab, ASABRI merupakan perusahaan yang ada di bawah naungan Kementerian BUMN. "Beliau akan meminta informasi yang cukup dan valid dari kementerian BUMN dan pihak ASABRI sendiri," ucap dia.

Isu dugaan korupsi di PT ASABRI (Persero) tengah hangat diperbicangkan masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, HAM Mahfud MD mengatakan dugaan korupsi di Asabri melibatkan dana yang jumlahnya lebih dari Rp10 Triliun.

Menelusuri laporan keuangan PT Asabri (Persero) tahun 2017, Senin (13/1/2020) tercatat perusahaan asuransi berplat merah itu memiliki utang sebesar Rp43,6 triliun. Angka itu melonjak dari posisi utang pada tahun sebelumnya sebesar Rp36,34 triliun.

"Jumlah liabilitas ASABRI pada akhir tahun 2017 adalah sebesar Rp43,61 triliun, naik Rp7,2 triliun atau 20 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp36,34 triliun," demikian bunyi laporan keuangan ASABRI yang diterima Tribun.

Dijelaskan lebih lanjut, peningkatan utang itu terutama didorong oleh penambahan utang investasi hingga 291,22 persen, akumulasi iuran pensiun sebesar 24,96 persen, dan meningkatnya liabilitas pembayaran pensiun sebesar 20,25 persen.

Pengakuan Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Dijanjikan Dolar AS hingga Kesejahteraan Bangsa

Porsi utang terbesar adalah akumulasi iuran pensiun sebesar Rp25,69 triliun, naik Rp5,1 triliun atau 24,96 persen dari tahun sebelumnya. Diikuti oleh utang kepada pemegang polis yang mencapai Rp14,92 triliun. Angka itu naik Rp796 miliar atau 5,64 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp14.12 triliun.

Kemudian utang investasi sebesar Rp1,6 triliun dan liabilitas pembayaran pensiun senilai Rp1,24 triliun. Selanjutnya akrual dan utang lainnya sebesar Rp62 miliar, utang pajak Rp59,9 miliar, liabilitas imbalan kerja sebanyak Rp24,5 miliar dan pendapatan diterima di muka sebesar Rp3,2 miliar.

Terkait itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta dua pengusaha, yakni pemilik PT Hanson Internasional Tbk Benny Tjokrosaputro dan Komisaris PT Alam Trada Mineral Heru Hidayat melunaskan utangnya ke ASABRI. Staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan utang tersebut berkaitan dengan investasi saham.

"Masalah investasi tadi, diharapkan ada utang-utang dari yang diakui juga diharapkan mereka lakukan pembayaran seperti Benny Tjokro dan Heru Hidayat. Utang-utang investasi di Asabri," kata Arya.

Arya enggan menyebutkan berapa nilai utang yang belum dibayarkan kedua pengusaha tersebut. Dia berharap pembayaran utang itu bisa membantu ASABRI untuk melalukan pembenahan. "Kita harapkan kedua orang ini bisa penuhi tanggungjawabkan utangnya supaya bisa bantu Asabri dalam pembenahan," ujarnya.

Lebih jauh Arya menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan masalah keuangan di kedua perusahaan asuransi ASABRI dan Jiwasraya itu adalah keduanya berinvestasi di saham-saham dinilai yang tidak bagus.

"Kemudian soal bermain investasi seperti itu, dari laporan yang kami terima memang ada investasi (ASABRI) di saham-saham tidak bagus yang sebabkan memang perlu dibenahi," kata Arya.

Perbedaannya, lanjut Arya, saat ini Asabri masih mampu membayar klaim yang diajukan prajurit TNI, anggota Polri dan ASN Kementerian Pertahanan. Sementara Jiwasraya tak bisa melakukan tersebut.

"Secara operasional (Asabri) tidak ada masalah, artinya kalau ada klaim dia bisa bayar. Agak beda dengan Jiwasraya. Jadi (ASABRI) kalau misalnya ada yang pensiun tetap bisa dibayarkan klaimnya," jelasnya.

Selain itu, penanganan untuk masalah di kedua perseroan berbeda. Untuk Jiwasraya, pemerintah tengah mencari beberapa skema yang salah satunya adalah mencari investor. Sementara untuk ASABRI, kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu perlu berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo.

“Kalau Jiwasraya bisa masuk investor, karena kan bisnis jual produk, maka mekanisme Jiwasraya tak bisa seperti ASABRI. Dia (Asabri) asuransi sosial tak jual produk. Kita sedang cari solusi untuk mereka (ASABRI),” jelas Arya. “Nanti kita laporkan ke Pak Mahfud (Menkopolhukam) pak Menhan (Prabowo Subianto) gimana penanggulangan Asabri,” tambahnya.

Beroperasi Normal

ASABRI buka suara soal dugaan adanya korupsi senilai lebih dari Rp 10 triliun di tubuh perusahaan asuransi untuk prajurit TNI, anggota Polri dan ASN Kementerian Pertahanan tersebut.

Dalam keterangan resmi perusahaan Asabri mengatakan kegiatan operasional perseroan, terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan normal dan baik.

Harley Mangindaan Daftar Wali Kota Manado di Partai Demokrat

"ASABRI dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," demikian bunyi keterangan manajemen ASABRI.
Perseroan mengklaim selalu mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.

"Manajemen ASABRI terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta ASABRI dan stakeholders," jelasnya.

ASABRI juga menyinggung soal penempatan investasi. Seperti diketahui, saham-saham yang menjadi portofolio ASABRI berguguran sepanjang 2019. Bahkan, 14 emiten di portofolio saham ASABRI tercatat rontok hingga 90 persen.

ASABRI menilai penurunan harga saham itu bersifat sementara menyesuaikan kondisi pasar modal. Manajemen mengklaim sudah memiliki mitigasi untuk memulihkan penurunan tersebut.

"Dalam melakukan penempatan investasi, ASABRI senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," katanya. (Tribun Network/gta/ria/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved