Konflik AS dan Iran
Kematian Jenderal Iran Dianggap Memberi Keamanan Bagi Kehidupan Warga Amerika Serikat
Kematian Jenderal Iran, Qasem Soleimani dianggap sangat menguntungkan bagi kehidupan warga Amerika Serikat. Kini hidup mereka lebih aman.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah menegangnya hubungan Amerika dengan Iran, Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial.
Ia menyatakan bahwa warga AS saat ini sudah lebih aman hidupnya karena Jenderal Iran, Qasem Soleimani tewas.
Soleimani tewas dalam serangan yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Jenderal Iran itu tewas bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.
Dalam CBS Evening News, pemandu acara Norah O'Donnell mengungkapkan kekhawatiran para tentara AS yang bermarkas di Timur Tengah.
"Setiap orang yang berkaitan dengan para tentara di Timur Tengah khawatir. Apakah kini kita aman?" tanya O'Donnell.
"Saya percaya kini Amerika lebih aman dari pada sebelumnya karena Presiden Trump memerintahkan militer untuk melenyapkan Qasem Soleimani," jawab Pence.
O'Donnell kemudian bertanya lagi, bahwa membunuh Soleimani laksana memukul sarang lebah, yang dianggap sebagai milisi pro-Iran.
"Apakah Anda yakin bahwa mereka (jaringan milisi pro-Iran) tidak akan mengejar warga AS?" ujarnya dilansir Rabu (8/1/2020).
Wapres AS berusia 60 tahun itu menjelaskan, Qasem Soleimani adalah pemimpin dari jaringan milisi, baik di utara Iran maupun Suriah.
"Namun kami mengirim pesan yang jelas dengan mengerahkan lima serangan udara ke basis milisi itu. Kami tak akan menoleransi kekerasan," jelasnya.
Pence merujuk kepada serangan yang menghantam milisi Hashed al-Shaabi pada 29 Desember 2019, dan menewaskan lima anggotanya.
Serangan tersebut berdampak kepada aksi protes dari massa pendukung Hashed al-Shaabi ke Kedutaan Besar AS di Baghdad.
AS yang menyalahkan Iran atas demonstrasi itu merespons lagi dengan puncaknya, menghantamkan rudal yang membunuh Soleimani.
O'Donnell kemudian bertanya kembali apakah Komandan Pasukan Quds itu bergerak atas restu Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
"Tidak diragukan lagi," jawab Pence.
Sebelumnya, Teheran mengirimkan rudal ke dua pangkalan pasukan AS di Irak.
Serangan yang menyasar Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil itu disebut adalah balasan atas kematian Jenderal Soleimani.
Trump dalam konferensi pers memilih mengendurkan tekanan dengan tak mengumumkan operasi balasan, dan menjanjikan sanksi bagi Teheran.(*)