Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang AS dan Iran

Pasca Serangan Balas Dendam Iran ke Pangkalan Militer AS di Irak, Tak Ada Korban Jiwa

Pihak keamanan Irak pastikan tidak ada korban jiwa yang berasal dari Irak meski sebelumnya beredar kabar terdapat beberapa korban jiwa.

Editor: Isvara Savitri
Flickr
Donald Trump 

Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, menyampaikan hal tersebut lewat Twitter pribadinya.

"Keluar dari daerah kami! #HardRevenge (Bendera Iran dan Irak)," cuit Jahromi.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan cuitan setelah serangan balas dendam terjadi.

Zarif mengatakan serangan dilakukan dalam rangka pembelaan diri, bukan untuk memulai perang.

"Iran mengambil dan menyimpulkan langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB, yang menargetkan basis, di mana serangan bersenjata (secara, red) pengecut (dilakukan, red) terhadap warga kita dan pejabat senior, diluncurkan.

Kami tidak memulai eskalasi atau perang, tapi akan membela diri terhadap agresi.

Diketahui, Korps Garda Republik Islam (IRGC) telah melakukan serangan rudal terhadap tiga pangkalan AS di Irak.

Yakni pangkalan AS di Erbil di Irak Utara, Al Asad di Irak Barat, dan Taji yang berada 27 kilometer sebelah utara Baghdad.

Serangan tersebut terbagi dalam dua gelombang.

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, serangan rudal merupakan balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

Qasem Soleimani tewas dalam serangan AS pada Jumat (3/1/2020) di Bandara Internasional Baghdad.

Warga Iran berbaris di jalan-jalan kota barat laut Ahvaz, sebagi penghormatan kepada Qasem Soleimani, Minggu (5/1/2020).
Warga Iran berbaris di jalan-jalan kota barat laut Ahvaz, sebagi penghormatan kepada Qasem Soleimani, Minggu (5/1/2020). (Daily Mirror)

"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."

"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Mengutip CNN, pangkalan udara AS di Al Asad merupakan satu diantara pangkalan mililter terbesar dan tertua di Irak.

Pangkalan ini terletak di provinsi Anbar, dan pernah menjadi sarang aktivitas ISIS di Irak bagian Barat antara 2014 hingga 2017.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved