Nasional
Pertahankan Wilayah Perairan Natuna, Pemerintah Indonesia Kirim Ratusan Nelayan Untuk Tangkap Ikan
Untuk mempertahankan wilayah Perairan Natuna, Pemerintah Indonesia mengirim ratusan nelayan untuk melakukan aktivitas menangkap ikan.
Ingin memastikan keamanan dirinya dan para nelayan di Natuna, Herman turut meminta bantuan radio kepada pemerintah agar sewaktu-waktu dapat memberitahukan pihak berwajib jika ada kapal asing yang masuk ke wilayah Natuna.
"Selain keberadaan KRI, kami juga masih berharap ada bantuan radio dengan jangkauan yang luas," kata Herman.
"Sehingga kami bisa kapanpun memberitahukan ke KRI yang standby jika ada kapal ikan asing yang masuk di perairan terdepan Natuna," lanjutnya.
Belum Berani Melaut
Meskipun sudah berada dalam kondisi yang aman, Herman mengatakan para nelayan masih belum berniat melaut.
Hal tersebut dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung para nelayan untuk mencari ikan.
Ia mengatakan akan menunggu cuaca stabil sebelum kembali melaut.
"Palingan pertengahan Januari atau awal Februari, kalau saat ini gelombang masih tinggi," kata Herman.
"Lagipula kapal Nelayan kami kecil-kecil dan masih tradisional."
"Tapi ada juga sebagian nelayan yang turun, namun menggunakan kapal yang besar dan itu pun hanya bermain di pinggiran saja," tandasnya.
Sikap Tegas TNI AL
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menyatakan ketegasan Indonesia dalam mempertahankan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Natuna.
Laksdya Yudo Margono menjelaskan apa yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan dan penjaga pantai asal China merupakan pelanggaran dari hukum internasional.
Ia tidak segan mengambil langkah tegas untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), namun langkah awal yang akan diambil adalah dengan proses persuasif.