News
Gelar Sidang Kabinet Paripurna di Istana, Jokowi Tegaskan Tak Akan Tawar Menawar soal Kedaulatan RI
Presiden Joko Widodo turut memberikan suara mengenai pelanggaran batas wilayah oleh kapal China di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Namun, menteri yang juga Pakar Tata Hukum Negara tidak ingin ada negosiasi dalam konflik itu.
Pasalnya, tidak ada konflik di antara kedua negara itu.
Sedangkan dalam keputusan South China Sea Tribunal sudah diputuskan di mana wilayah China.
• Pasca-Bencana Sangihe Masyarakat Diimbau Berhati-hati, Jika Memungkinkan Bisa Direlokasi
"Karena nego itu ada berarti konflik bilateral, enggak ada. Itu masalah multilateral."
"Keputusan tribunal namanya SCS Tribunnal 2016, South China Sea Tribunal sudah diputus," jelas Mahfud.
Mahfud juga menilai bahwa China tidak bisa asal klaim dengan mengaku bahwa Natuna milik nenek moyang mereka.
Tidak ada bukti yang kuat dari ungkapan tersebut.
"'Lah itu hak tradisional kami sejak ribuan tahun lalu nelayan kami'."
"Apa dasarnya, apa buktinya? Kita kan bisa juga bilang di Madagaskar itu jaman Majapahit, tapi kan tidak boleh," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-1:45:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com
Subscribe Tribun Manado Official