Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Bandang di Lebo Sangihe

Banjir Bandang Sangihe, Warga Mengungsi, Korban Tewas hingga Sejumlah Kerusakan Konstruksi

Kerusakan yang terjadi di desa itu yakni rumah rusak enam unit, rumah hanyut satu unit.

Editor: Frandi Piring
ISTIMEWA/BPBD
Banjir Bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan warga di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, diungsikan akibat banjir bandang yang menerjang daerah itu, Jumat (3/1/2020).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Rivo Pudihang mengatakan, ratusan warga yang diungsikan ini berasal dari tiga desa yang terdampak banjir bandang.

Ketiga desa tersebut yakni Desa Lebo di Kecamatan Manganitu, Desa Belengang di Kecamatan Manganitu, dan Desa Ulung Peliung di Kecamatan Tamako.

Banjir Bandang di Sangihe Pagi Tadi
Banjir Bandang di Sangihe Pagi Tadi (ISTIMEWA/BPBD)

Di Desa Lebo ada 80 kepala keluarga (KK) yang diungsikan. Di desa ini juga ada tiga korban meninggal.

"Satu orang hanyut karena banjir bandang, 2 orang tertimbun longsor, dan 6 orang dirujuk ke rumah sakit. Rumah rusak dan hanyut ada 5 unit dan 1 gedung gereja rusak ringan," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Jumat sore.

Di Desa Belengang ada 16 KK yang diungsikan ke gedung gereja.

Kerusakan yang terjadi di desa itu yakni rumah rusak enam unit, rumah hanyut satu unit. korban jiwa tidak ada.

Lalu di Desa Ulung Peliung ada 255 KK yang mengungsi.

"Enam rumah hanyut, satu jembatan putus, 174 KK terisolasi di 2 Lindongan," kata Rivo.

Banjir Bandang Lebo Sangihe
Banjir Bandang Lebo Sangihe (ISTIMEWA)

Rivo mengatakan, di lokasi pengungsian telah dibuatkan dapur umum.

Hingga saat ini BPBD dan tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan.

Di antaranya pencarian korban yang tertimbun longsor, pengobatan korban yang luka-luka, pemberian bantuan makanan siap saji, dan kebutuhan pakaian.

Petugas juga tengah berupaya membuka akses jalan yang tertutup oleh longsor di empat titik.

"Ini merupakan data sementara," ujar dia.

UPDATE : Banjir Bandang Lebo Sangihe Makan Korban, Keluarga di Manado Syok

UPDATE : Banjir Bandang di Sangihe, Ada 4 Korban Hanyut, 3 Sudah Dievakuasi

BREAKING NEWS : Banjir Bandang di Sangihe Pagi Tadi, BPBD Bilang Ada 2 Korban Jiwa

Pasangan Menikah Saat Banjir

Pasangan Ini Nekad Adakan Pernikahan di Tengah Banjir Jakarta, Kelakuan Para Tamu Jadi Sorotan.

Bencana tak menghalangi pasangan Feri Eko Susanto (28) dan Syifa Fauziah (22) mengikrarkan janji suci.

Ditengah banjir yang menggenangi kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (2/1/2020), kedua pasangan tersebut melaksanakan pernikahan mereka.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Inspeksi yang berada di pinggir Kali Anak Sunter, Pegangsaan Dua banjir menggenang kawasan tersebut dari 20-80 sentimeter.

Untuk mengakses kediaman pasangan tersebut, warga harus menerjang banjir dengan berjalan kaki atau perahu karet yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Tampilan banjir Jakarta dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020).
Tampilan banjir Jakarta dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020). ((DOKUMENTASI BNPB))

Dari pinggir jalan Gang Masjid menuju kediaman pasangan itu warga harus melewati banjir sejauh 100 meter.

Namun untungnya, air tidak sampai menggenangi rumah pasangan pengantin baru ini.

Hujan sangat lebat yang turun kemarin memang sempat membuat pasangan ini was-was rumah mereka ikut tergenang banjir.

"Pengennya sih terang, ya tapi namanya cuaca disyukuri aja," kata Feri kepada Kompas.com.

Tak bisa tunda pernikahan

Namun undangan yang sudah disebar, katering dan dekorasi yang sudah dipesan membuat mereka tak bisa menunda hari pernikahan.

Pasangan di Pegagasan Dua Kelapa Gading adakan resepsi pernikahan walaupun tempatnya dalam kondisi banjir.
Pasangan di Pegagasan Dua Kelapa Gading adakan resepsi pernikahan walaupun tempatnya dalam kondisi banjir. (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

"Kan kita udah nyebar undangan, jadi (kalau diundur) malu," ujar Syifa sambil tertawa.

Kecemasan serupa juga sempat dirasakan ibunda Syifa bermana Samiih (40).

Terlebih ketika hujan kembali turun tadi malam.

Undangan-undangan mereka juga menyangka bahwa pernikahan tersebut batal.

Akan tetapi acara harus tetap dilaksakan.

Untungnya hari ini cuaca cerah dan banjir tetap tidak menggenangi rumah mereka.

Listrik padam dan tak ada air bersih

Namun, kendala tam hanya berhenti di situ, listrik padam dan tidak adanya air bersih juga cukup menyulitkan mereka.

"Nyuci piring aja kagak ada air nya, mau bikin kue kagak ada air, pakai galon," ujar Samiih.

Pernikahan pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020)
Pernikahan pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020) (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

Meski gelap-gelapan dan segala keterbatasan, hari bahagia tentu harus berbahagia.

Sama sekali tak ada raut kemalangan atau kesedihan di wajah mereka.

Saat berbincang-bincang dengan tamu yang datang pun mereka tak henti-hentinya tertawa.

"Ya setidaknya hari ini bisa jadi cerita buat anak nanti," kata Ferry sambil tersenyum lepas.

(Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari)

Oknum TNI Pergoki Seorang Ibu Kubur Bayinya yang Dibunuh Karena Kencing di Kasur, Ini Kronologinya

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis Bertemu Ibu-Ibu Korban Banjir

KKB Papua Serang Anggota Brimob di Mimika saat Tahun Baru, Kontak Senjata Selama 10 Menit

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved