Bencana Alam Banjir
Bencana di Jakarta, Ini Banjir Paling Mematikan di Dunia, Timbulkan Penyakit, Jutaan Orang Tewas
Hujan deras, kegagalan bendungan, gelombang badai, dan terkadang perubahan buatan manusia menyebabkan banjir besar yang merenggut ribuan nyawa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ibukota DKI Jakarta dilanda bencana banjir di awal tahun 2020, sebagian warga Jakarta menjadi korban, menimbulkan kesedihan dan tampak memprihatikan.
Bencana banjir besar yang melanda Jakarta langsung menjadi trending topik dalam berbagai flatform pemberitaan dan sosial media.
Banjir telah menimbulkan malapetaka yang tercatat dalam sejarah manusia.
Daerah yang rawan banjir telah menyaksikan hilangnya nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan kerusakan infrastruktur berulang kali.

Sopir taksi daring, Jefri, yang sempat terjebak banjir di Jalan Kemang 1, Bangka, Jakarta Selatan pada Kamis (2/1/2020) (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa kita akan melihat banjir yang lebih sering dan lebih menghancurkan di masa depan karena pemanasan global.
Hujan deras, kegagalan bendungan, gelombang badai, dan terkadang perubahan buatan manusia menyebabkan banjir besar yang merenggut ribuan nyawa.
Patut diperhatikan bahwa kematian yang timbul tidak semuanya akibat dari dampak langsung banjir semisal tenggelam.
Namun bisa karena dampak turunannya semisal kelaparan, dan penyakit setelah banjir.

Berikut ini 10 bencana banjir paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah :
1. Banjir Laut Utara, Belanda (1212)
Belanda pernah mengalami banjir terbesar yang mengerikan.
Negara ini dibentuk oleh muara sungai Rhine, Scheldt, dan sungai Meuse. Banjir Laut Utara dimulai pada Juni 1212 dan berakhir lebih dari enam bulan kemudian.
Diperkirakan telah menewaskan sekitar 60.000 jiwa. Ratusan ribu orang harus meninggalkan rumah mereka.
Ini juga menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada permukiman dan infrastruktur.
Belanda membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk pulih dari banjir di Laut Utara.