News
Hari Ini 16 Tahun KPK Berdiri, Fahri Hamzah: Ayo KPK Berbenah Masih Ada Waktu
Cuitan tersebut mendapat tanggapan dari Fahri Hamzah, melalui akun Twitter pribadinya. Fahri Hamzah meminta KPK untuk berbenah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fahri Hamzah, memberikan komentar di hari berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (29/12/2019).
Hari ini KPK tepat berusia 16 tahun.
Melalui akun Twitter @KPK_RI, KPK berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia selama ini.
"Hari ini tepat 16 tahun KPK berdiri.
Terima kasih karena terus mendukung dan tak pernah lelah mencintai.
Kedepan masih banyak tantangan dalam pemberantasan korupsi.
Kritikan, dukungan dan bantuan tetap akan dinanti.
Demi Indonesia kita yang bersih dari korupsi," tulisnya.
Tanggapan Fahri Hamzah
Cuitan tersebut mendapat tanggapan dari Fahri Hamzah, melalui akun Twitter pribadinya.
Fahri Hamzah meminta KPK untuk berbenah.
Mantan politisi PKS tersebut mendorong KPK untuk mengubah pendekatan.
KPK dinilai harus menggunakan pendekatan otak, bukan pendekatan otot.
• Ungkap Kasus Yang Terjadi Pada Dua Tahun Lalu, Polri Dapat Apresiasi Dari KPK, DPR dan Kompolnas
"Ayo KPK berbenah...
Masih ada waktu...
Kalau mau relevan maka harus mengubah pendekatan..
pakai otak hentikan pakai otot...pakai audit hentikan pakai intip...
Elliot Ness menangkap alcapone pakai audit...
kalau intip itu operasi intelijen...sensasi dapat tapi korupsi gak hilang..," tulisnya, Minggu (29/12/2019).
Mulai Terungkapnya Kasus Novel
Jelang ulang tahun KPK ke-16, kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan mulai menemukan titik terang.
Dua tersangka kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan telah diumumkan Polri, Jumat (27/12/2019) lalu.
Kedua tersangka yang diamankan, RM dan RB, merupakan anggota aktif Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Dilansir Youtube Kompas TV, kedua pelaku yang diamankan telah ditetapkan menjadi tersangka pada Jumat (27/12/2019) pagi.
"Mulai tadi pagi (Jumat), sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono.

Argo Yuwono menyebut, dua tahun lebih pengungkapan kasus Novel Baswedan, Polri telah melalui proses penyidikan yang panjang.
"Setelah melalui proses penyidikan yang panjang, olah TKP sekitar 7 kali, dan juga memeriksa sejumlah 73 saksi," ujarnya.
Selain itu, Polri juga menjalin kerja sama dengan instansi lain.
"Kami juga melakukan kerja sama dengan berbagai instansi seperti laboratorium forensik," ungkapnya.
Sementara itu berkaitan dengan hasil pemeriksaan, Polri belum bisa menyampaikan.
"Berkaitan dengan hasil pemeriksaan belum bisa kami sampaikan," ucapnya.
Dua tersangka penyiraman Novel Baswedan saat ini diamankan di Polda Metro Jaya.
• Sosok Artidjo Alkostar, Anggota Dewan Pengawas KPK: Tak Pernah Cuti hingga Motor Seharga Rp 1 Juta
Diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, mata kiri Novel terluka parah.
Perubahan Susunan KPK
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik lima pimpinan KPK dan lima Dewan Pengawas KPK periode 2019-2023.
Pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jumat (20/12/2019) lalu.
Pimpinan KPK yang dilantik adalah Firli Bahuri, Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Alexander Marwata.

Selain melantik pimpinan KPK, Jokowi juga melantik lima orang Dewan Pengawas KPK, yaitu:
Ketua : Tumpak Hatorangan Panggabean
Anggota :
- Albertina Ho
- Artidjo Alkostar
- Harjono
- Syamsuddin Haris

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Ini 16 Tahun KPK Berdiri, Fahri Hamzah: Ubah Pendekatan, Pakai Otak Hentikan Pakai Otot,
Tonton: