Novel Baswedan Merasa Janggal Dengan Penetapan 2 Tersangka, Minta Polri Ungkap Aktor Intelektual
Misteri kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sedikit demi sedikit mulai terkuak
"Kepolisian harus mengungkap motif pelaku tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap. Dan juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang 'pasang badan' untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar," kata Alghiffari.
Banjir Apresiasi
Penangkapan pelaku penyerangan Novel yang memakan waktu lama membuat Polri mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyebutkan, terungkapnya penyerang penyidik senior KPK sebagai kado pergantian tahun.
"Ini kado tahun baru yang manis," ujar Poengky saat dihubungi Kompas.com.
Poengky mengatakan, pihaknya menyambut baik pengungkapan kasus Novel Baswedan.
Dia mengatakan bahwa cepat lambatnya penanganan kasus Novel bukan menjadi ukuran.
"Sebentar atau lamanya penanganan kasus bukan ukuran. Yang penting lidik sidik dilakukan sesuai scientific crime investigation," kata dia.
Ketua KPK Firli Bahuri juga ikut mengapresiasi penangkapan tersebut.
Ia mengatakan, kabar penangkapan pelaku penyerangan Novel merupakan kabar yang ditunggu-tunggu.
"Ini adalah jawaban yang telah lama ditunggu oleh rakyat Indonesia. Terima kasih," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jumat.
Pelaku penyerangan dan teror terhadap Novel Baswedan baru berhasil diungkap Polri setelah kasus itu terjadi lebih dari 2,5 tahun.
Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah. Dia sempat menjalani operasi mata di Singapura.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/novel-kembali-ke-indonesia-setelah-sepuluh-bulan-menjalani-operasi.jpg)