Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Sering Culik Nelayan Indonesia, Ini Sejarah Kelompok Separatis Abu Sayyaf yang Berbasis di Mindanao

tiga nelayan Indonesia yang diculik diidentifikasi bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27)

Editor: David_Kusuma
AP
Kelompok Militan Abu Sayyaf 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua tahun terakhir ini kelompok Abu Sayyaf sering terlibat penculikan nelayan asal Indonesia.

Terakhir tiga nelayan Indonesia yang diculik diidentifikasi bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27).

Kelompok Abu Sayyaf ini meminta tebusan hingga Rp 8 miliar.

Siapa sebenarnya kelompok Abu Sayyaf ini?

3 WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf, Sudah Hampir 3 Bulan Disekap, Minta Tebusan Rp 8 Miliar

Abu Sayyaf secara tidak resmi dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah – Provinsi Filipina, juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya.

Mereka adalah sebuah kelompok separatis yang terdiri dari milisi yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao.

Ketiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar.
Ketiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar. ((Screengrab from The Star via Kompas.com))

Khadaffi Janjalani dinamakan sebagai pemimpin kelompok ini oleh Angkatan Bersenjata Filipina.

Kelompok ini bertanggung jawab terhadap aksi-aksi pengeboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan dalam upaya mendirikan negara Muslim di sebelah barat Mindanao dan Kepulauan Sulu, serta menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya negara besar yang Pan-Islami di Semenanjung Melayu (Indonesia dan Malaysia) di Asia Tenggara.

Sejarah

Abu Sayyaf sejatinya adalah seorang mujahidin di Afghanistan yang berperang melawan Uni Soviet pada era 1980-an.

Abu Sayyaf, yang berarti bapak ahli pedang dalam bahasa Arab, memiliki banyak anak buah dalam pertempuran tersebut.

Belakangan, nama Abu Sayyaf dipinjam sekelompok orang saat mereka memisahkan diri dari kelompok separatis Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di Filipina pada 1991.

Pemuda Ini Mampu Buat Senjata Rakitan hanya Belajar di Youtube, Akhirnya Diciduk Polisi

Kelompok ini tidak hanya ingin mewujudkan Mindanao yang merdeka, tapi juga negara Islam di kawasan tersebut.

Sejak itu, Abu Sayyaf gencar memperjuangkan tujuan itu dengan memerangi aparat Filipina.

Abu Sayyaf Group (ASG) didirikan sekitar tahun 1990 oleh Abdurajak Abubakar Janjalani, yang makin radikal setelah berpergian ke negara-negara Timur Tengah.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved