NEWS
Sering Culik Nelayan Indonesia, Ini Sejarah Kelompok Separatis Abu Sayyaf yang Berbasis di Mindanao
tiga nelayan Indonesia yang diculik diidentifikasi bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27)
Tahun 1988, Janjalani dilaporkan berjumpa Osama bin Laden di Pakistan dan berjuang bersama melawan invasi Soviet di Afghanistan.
Setelah itu, Janjalani mulai mengembangkan misinya untuk mengubah Filipina selatan menjadi negara Islam.
Karakteristik Anggota
Menurut pengamat terorisme Nasir Abbas, yang pernah menjadi anggota kelompok separatis di Filipina, Abu Sayyaf berbeda dengan MNLF dan pecahan lain MNLF, Moro Islamic Liberation Font (MILF).
Meskipun sama-sama memeluk Islam dan memperjuangkan kemerdekaan dari Filipina, Abu Sayyaf dikatakan Nasir, lebih tidak terkontrol, karena anggotanya bergabung karena “solidaritas”, cenderung “tidak berpendidikan dan minim pengetahuan”, sehingga bergerak melakukan perlawanan karena “merasa terintimidasi dan didiskriminasi” oleh pemerintah Filipina.

Setelah secara permanen kembali ke Filipina dari Timur Tengah, Janjalani merekrut anggota dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang kecewa dengan organisasinya, untuk menjadi cikal bakal ASG.
Eks-MNLF ini dikenal lebih radikal dalam ideologi mendirikan negara Islam independen daripada mantan organisasi induknya.
Abu Sayyaf dalam bahasa Arab berarti bapak ahli pedang. Kelompok separatis Abu Sayyaf terdiri milisi yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, seperti Jolo dan Basilan.
Menurut kantor berita Associated Press, jumlah pengikutnya hingga tahun 2015 sekitar 400 orang.
Aksi
Sepanjang tahun 1990-an, ASG beralih menggunakan aksi kekerasan untuk mendapatkan pengakuan, antara lain terlibat dalam pemboman, penculikan, pembunuhan, dan serangan terhadap pemeluk Kristen dan orang asing.
ASG juga membidik militer Filipina sebagai sasaran kekerasan.
Sejak terpecah dari MNLF, Abu Sayyaf telah menculik ratusan orang.
Mayoritas yang disandera adalah orang Filipina dan orang kulit putih.
• Resmi Jadi Kabareskrim, Irjen Listyo Didesak Segera Ungkap Kasus Novel, Ini KPK dan Ketua DPR RI
Tidak jarang sandera tersebut dibunuh, terutama yang tidak memenuhi permintaan tebusan.