Korban Jiwasraya Gagal Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Cuma Ditemui Satpam
Korban Jiwasraya gagal bertemu Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka hanya ditemui satpam. Mereka menuntut tanggung jawab dari BUMN itu.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
====Pertama, penyelamatan dana nasabah.
====Kedua, penyelamatan perseroan dan
====Ketiga, penyelamatan Jiwasraya melaui penegakan hukum.
"Saya mengusulkan dibentuknya Pansus (panitia khusus) untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Ketua Komisi XI Dito Ganinduto mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan bertanggung jawab dalam pembayaran polis Jiwasraya tersebut.
Meski, besaran dana talangan yang akan dibayarkan oleh pemerintah dan kapan bakal dibayarkan masih belum jelas.
"Pokoknya dalam hal ini pemerintah, BUMN, akan ikut mengambil langkah-langkah untuk penyelesaian masalah Jiwasraya ini," kata Dito.
Dito menyebutkan, Jiwasraya sedang mencari dana segar senilai Rp 13 triliun.
Dia pun membeberkan strategi untuk mendapatkan dana tersebut.
Menurut Dito, Kementerian BUMN telah membentuk anak usaha Jiwasraya, yaitu Jiwasraya Putra.
Anak usaha ini yang disebut-sebut bakal menalangi kasus gagal bayar polis yang menimpa sang induk.
Pihak Kementerian BUMN pun menyatakan telah mendapatkan 5 investor yang terdiri atas 4 investor luar negeri dan 1 investor dalam negeri.
Harapannya, dari para investor itu Jiwasraya Putra bisa mengantongi dana sebesar Rp 5 triliun.
Dito menegaskan, pemerintah tak akan menggunakan dana APBN.
Sebab, selain Jiwasraya Putra, perusahaan asuransi pelat merah itu juga bakal mendapatkan aliran dana segar melalui pembentukan holding BUMN Asuransi sebesar Rp 5 triliun.