Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bikers Subuhan Manado

Djafar Alkatiri Doakan Bikers Subuhan Manado Semoga Tetap Istikamah dan Terpaut di Masjid

Senator Sulut Djafar Alkatiri mendoakan Bikers Subuhan Manado semoga tetap istiqomah melakukan kebaikan.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Kopdar ke 77 Bikers Subuhan Manado, Minggu (15/12/2019) di Masjid Arrayyan Kantor BKN Manado. 

Hal tersebut rutin dilakukan. Setiap hari Sabtu malam atau biasa dikenal dengan malam minggu. Masjid yang didatangi berbeda setiap minggunya sesuai hasil musyawarah.

Mereka bukan santri, bukan ustaz, atau bahkan penjaga masjid. Pemuda-pemuda ini dulunya suka nongkrong di jalan. Menghabiskan waktu malam minggu dengan berkumpul bersama teman-teman. Semuanya terlewati. Tak hanya beribadah. Pulang pun kadang mereka lupa.

Tetapi sekarang mereka telah hijrah. Telah memindahkan diri mereka dari kebiasaan lama yang tidak baik. Mereka telah mengganti tempat tongkrongan. Dari tepi jalan ke masjid.

Mereka adalah rakyat Indonesia. Dan dari Masjid lah mereka menjaga NKRI. Menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). Setelah memperkuat agamanya, ibadahnya, amalannya, maka akan dengan mudah Bikers Subuhan Manado untuk selalu menjaga agar NKRI tetap utuh tanpa konflik.

"Dengan selalu aktif salat di masjid. Aktif melakukan kegiatan di masjid. Maka nantinya bisa menghasilkan jemaah yang kuat dalam arti bukan hanya kuat fisik tetapi juga kuat pemikirannya. Dengan begitu NKRI akan tetap dijaga," ujar Muhammad Yon Ketua Bikers Subuhan Manado, Sabtu (14/09/2019).

Sebagai wadah yang membantu proses hijrah banyak anak muda, Bikers Subuhan Manado juga mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Anggota Bikers Subuhan biasa dipanggil dengan Ketua. Semuanya adalah ketua karena semua anggota Bikers Subuhan Manado adalah pemimpin.

Bikers Subuhan Manado memang benar-benar lebih mempererat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Para ketuanya (anggotanya) datang dari berbagai suku, ras dan golongan.

Ada Minahasa, Bantik, Gorontalo, Jawa, Maluku, Makassar, Sanger, dan berbagai suku dan ras lainnya.

Ketua-ketua dari berbagai latar belakang pekerjaan ada di Bikers Subuhan Manado. Pengusaha, pedagang, wiraswasta, satpam, wartawan, tukang ojek, loper koran, barista, tukang bubur, penjual sate, penjual bakso, penjual ikan, pelajar, mahasiswa, polisi, tentara, guru, dosen, pedagang kaki lima, buruh bangunan, hingga yang belum memiliki pekerjaan.

Semuanya dirangkul di Bikers Subuhan Manado. Tidak ada syarat memberatkan. Yang penting hanya salat.

Muhammad Yon Yang Juga Tokoh Pemuda di Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting Kota Manado mengatakan bergabung dengan Bikers Subuhan itu karena memang niat untuk total berhijrah secara menyeluruh.

"Hijrah baik perbuatan, penampilan, perkataan. Karena Bikers Subuhan ini bukan lah komunitas. Ini hanyalah perkumpulan sekelompok orang yang menginginkan perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah mengenai kepribadian dan tutur kata.

Kata Yon salah satu contoh secara pribadi yang sudah dia rasakan yakni dirinya lebih giat ke Masjid. Karena di ketua-ketua di Bikers Subuhan Manado itu saling mengajak menuju kebaikan.

"Dengan menggunakan atribut BS Manado maka kita sudah menyatakan
akan benar-benar hijrah menjadi lebih baik lagi," ujar dia.

Ustaz Mardan Umar yang juga Dosen di salah satu universitas ternama di Sulut. Dia bergabung dengan Bikers Subuhan Manado karena ingin menyemangati anak-anak muda yang ingin hijrah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved