Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bunuh Diri

13 Kata Wasiat Ibu Ajak Dua Anaknya Bunuh Diri Minum Racun, Ditulis di Kertas Yang Dirobek Tak Rapi

Seorang ibu tinggalkan secarik kertas berisi tulisan dengan tinta hitam yang merupakan wasiat sebelum dia bunuh diri bersama dua anaknya.

Handout
Secarik kertas berisi wasiat, yang jadi tulisan terakhir W, ibu asal Purwantoro, Wonogiri, yang mengajak 2 anaknya bunuh diri, Kamis (12/12/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meninggalkan secarik kertas yang dirobek tak rapi, seorang ibu menulis wasiat dengan tinta hitam. Jumlahnya ada 13 kata dalam Bahasa Jawa.

Wanita tersebut berinisial W. Sebelum mengajak dua anaknya bunuh diri minum racun, dia sendiri yang menulis wasiat tersebut. 

Pada 13 kata dalam surat wasiat tersebut W berpesan agar jasadnya dikuburkan dengan ditumpuk bersama anggota keluarga lainnya.

Secarik kertas berisi wasiat, yang jadi tulisan terakhir W, ibu asal Purwantoro, Wonogiri, yang mengajak 2 anaknya bunuh diri, Kamis (12/12/2019).
Secarik kertas berisi wasiat, yang jadi tulisan terakhir W, ibu asal Purwantoro, Wonogiri, yang mengajak 2 anaknya bunuh diri, Kamis (12/12/2019). (Handout)

Peristiwa seorang ibu yang mengajak dua anaknya bunuh diri dengan meminum insektisida, menggegerkan Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Kamis (12/12/2019).

Ibu itu diketahui berinisial W (38).

Ia diyakini mengajak kedua anaknya, yakni KT (7) dan ZI (10), minum insektisida atau obat hama bersama-sama.

Informasi yang diterima TribunSolo.com, racun serangga yang dipakai adalah Fur****.

Fur**** biasanya digunakan untuk insektisida di persawahan.

Kapolsek Purwantoro Iptu Aris Joko Narimo menyebut, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Termasuk, apa motif W, bunuh diri dan begitu tega mengajak anaknya melakukan hal serupa.

Selain obat hama, polisi juga mengamankan barang bukti lain, berupa secarik kertas bertuliskan tulisan tangan, yang diyakini ditulis oleh W.

Kertas itu dirobek dengan tidak rapi.

Bagian pingir dari kertas itu, terlihat benar kalau kertas itu dirobek tidak menggunakan alat potong, dengan cara tergesa-gesa.

W kemudian diduga menulis menggunakan pulpen warna hitam.

Ia menulis satu kalimat panjang, menggunakan bahasa Jawa Ngoko.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved